Bram yang sudah mandi kembang yang diberikan oleh dukun bergegas keluar dari kamar, dia selesai melakukan ritual dari sang dukun. Bram keluar dari kamar mandi sambil memakai jimat pelindung yang diberikan oleh dukun yang terdahulu.
Drt ... drt ...
Ponsel Bram berbunyi cukup keras, Bram mengambil ponsel dari atas nakas, dia langsung melihat id penelpon yang tertera di ponselnya. Deki, nama itu yang tercantum di ponselnya.
"Halo, ada apa Deki?" tanya Bram.
"Bram, besok kita ke rumah dukun itu. Tadi aku menanyakan apakah kita jadi ambil jasad wanita itu atau tidak, dia menjawab kita harus ke sana karena ada yang penting katanya. Apa bisa kamu ikut aku ke sana? Diman juga ikut kita juga kok," ucap deki pada Bram.
"Boleh, jam berapa kita pergi ke sana? Aku harus cocokkan dengan jadwal kantorku dulu. Aku tidak mau melewatkan pekerjaaanku," ucap Bram pada Deki.