Dino dan temannya menunggu jawaban dari Mang Jupri. Mang Jupri minum kopi hitam buatan istrinya.
Ian menatap kearah Mang Jupri. "Apa Mamang masih tetap minum tanpa menjelaskan maksud ke kami?" tanya Ian.
Ian mulai gemes karena Mang Jupri hanya minum saja. Mang Jupri terkekeh melihat ian yang kesal.
"Jimat pelindung," kata Mang Jupri.
Semua melihat kearah Mang jupri. Dan tentunya saling pandang. "Bentar Mang, tanah kuburan untuk pelindung apa? Apa ada yang melakukan hal itu?" tanya Paijo.
Mang Dadang menganggukkan kepalanya. "Ada, itu kegunanya pelindung dari hal yang tidak kita inginkan. Nah, salah satunya mungkin dari arwah Narsih," kata Mang Dadang.
Dino dan ketiga sahabatnya mencari tahu dari Mang Jupri. "Benar kata Mang Dadang. Dan itu benar adanya. Mungkin yang meninggal itu dukun dan meminta pembunuhan Narsih mengambil tanah itu," kata Mang Jupri.
Gubrakkk!
Semuanya kaget karena mendengar sesuatu yang jatuh dengan cukup keras. "Apa itu Mang? Apa itu bom?" tanya Ian.