Nona senang karena bisa berkumpul kembali, dia serasa memiliki keluarga baru lagi, terlebih lagi dia bisa bebas dari Bram yang menakutkan. Narsih yang baru tiba di rumah Dino melihat Nona sudah sembuh, dia senang tapi dia juga sedih karena Nona adalah anak dari suaminya, ada terbesit rasa sedih di hatinya karena ibu Nona dan suaminya berkhianat.
"Dino, aku senang bisa bersama kalian, aku takut Dino kalau aku tidak bisa bersama denganmu, kamu tahu kan kalau aku itu tidak bisa menghadapi dia sendirian, apa lagi merebut jimat dia, yang ada aku yang makin terjepit." Nona menumpahkan kesedihannya dan dia juga tidak bisa merebut jimat itu dan mengakhiri semuanya.