"Ka-kapan dia datang eh maksudku kapan dia di sini?" Bukannya dia tadi di warung bubur ya? Kenapa bisa di samping kamu Toni? Sebenarnya dia mau apa?" tanya Ian yang sedikit gugup karena melihat Paimin di mobil mereka.
Paijo yang mengemudi sedikit gugup karena di pandang dari kaca mobil. Mang Dadang dan Dino menghela nafas, mereka tidak menyangka Paimin akan mengikuti mereka.
"Kamu disuruh dukun sialan itu ya?" tanya Dino yang sudah terlanjur kesal dengan Paimin yang diam dan tidak tahu diri ini.
"Aku itu hanya ingin ikut saja, dukun siapa yang kalian katakan?" tanya Paimin dengan wajah yang sedikit bingung.
Semua orang terkejut karena mendengar apa yang dikatakan oleh Paimin, dia mengatakan ingin ikut, dan dukun siapa. Ian memandang ke arah Paimin dia menyelidiki mata Paimin, dia ingin mencari kebohongan dan saat di lihat tidak ada kebohongan sama sekali. Malah wajah sendu seperti orang hilang.