Bram pun pulang dari kantor Nona dia mau ke tempat Diman, dia sudah janji mau membicarakan masalah mimpi dia semalam dan tanda bekas cekikan di lehernya.
''Pak kita ke tempat Diman, saya ada perlu dengan dia. Cepat ya pak,'' ucap Bram kepada supirnya.
''Siap pak Bram.'' sahut pak supir itu lagi.
Mobil Bram melaju ke tempat Diman, Bram janji di kantor Diman. Dia ingin segera meminta Diman mencarikan dia dukun lagi setengah jam perjalanan, Bram sampai di kantor Diman, Bram turun dan langsung masuk ke dalam. Karena sudah janjian dan karyawan Diman juga sudah tahu dirinya, dia tidak lagi melapor. Bram yang sudah tiba di ruangan Diman di sabut hangat deengan Diman, Bram masih selisih dengan Deki jadi pertemuan ini tidak melibatkan Deki.
''Ada angin apa ini kamu ke sini, aku rasa angin puting beliung belum ada di tempat kita!'' sindir Diman yanng merasa aneh Bram tiba-tiba datang ke kantornya.