Ian masih tetap di posisinya, dia tidak berani untuk bergerak sama sekali, dia tidak mau tiba-tiba ular yang mulutnya ke depan itu mematuknya, itu ular berbisa dan sangat berbisa matanya saja merah dan tubuhnya hitam legam, belum lagi di bawah dia lebih tepatnya di depan Dino dan lainnya.
"Pergi, jangan ganggu mereka, jangan salahkan aku, jika aku akan membuat kau dan mereka yang kau bawa itu mati di golokku!" hardik Narsih yang menunjukkan goloknya kepada sosok ini.
Sosok yang di depannya tidak sekalipun bergeming dia tetap pada posisinya, malah saat ini ular yang keluar dari mulutnya berpindah ke Ian.
"Jangan menghalangiku!" hardik sosok itu.
Sosok tinggi besar, mata merah dan wajahnya hancur mendekati Narsih karena terhalang Ian, dia mendekati Ian hingga Ian mundur dan pas di tubuh Narsih bagian depan sedangkan dia bagian belakang.