Bram yang sudah di mobil berpikir sejenak, dia merasa kalau Nona sudah mulai menghindari dirinya. Bram geram karena Deki Nona menghindarinya. Bram mengepalkan tangannya dengan kuat, dia ingin sekali membunuh Deki saat ini juga, tapi dia tidak mau mengotori tangannya.
Pak supir yang melihat bosnya di selimuti amarah berusaha untuk bertanya, walaupun tidak dijawab oleh tuannya, pak supir tetap akan bertanya kenapa bosnya menunjukkan wajah yang tidak sedap dilihat.
"Pak, maaf saya ikut campur, kalau boleh tahu bapak ada masalah kah? Apa masalah bapak dengan wanita yang waktu itu ya?" tanya pak supir yang sedikit takut jika majikannya marah.
"Iya, dia sudah tidak mau bertemu saya, karena si Deki sialan itu, dia sudah membuat Nona hampir kehilangan nyawanya, sekarang dia tidak mau bertemu saya lagi. dasar sial sekali," geram Bram yang meluapkan kekesalannya.