Dino dan yang tidak pingsan duduk di kursi sambil menunggu Ian dan Paijo terbangun dari pingsannya. Dino menatap Nona yang masih sedikit ketakutan. Dino pindah ke tempat duduk sebelah Nona. Dino menepuk pelan punggung tangan Nona dan tersenyum.
"Sudah, kita hadapi bersama, aku tidak akan menyerahkan kamu kepada mereka, selama ada kami, kamu aman Nona," ucap Dino kepada Nona.
"Iya aku tahu, tapi bagaimana Bram menculikku tanpa sepengetahuan kalian? Aku tidak mungkin menjauhi dia, tujuan kita kan ingin mengambil jimat itu. Selama masih di tangannya, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa, apa lagi sekarang ada dukun yang waktu itu," ucap Nona dengan suara lirih.
"Jangan takut. Aku yakin, kamu tidak akan diculik lagi. Jika ada yang mencurigai lebih baik kamu hindari dan menjauh saja. Aku yakin kamu bisa dapatkan jimat itu." Dino meyakinkan Nona jika dia bisa mendapatkan jimat pelindung yang Bram pegang saat ini.