Dino, Ian dan Paijo sudah berada di kantornya tepatnya di ruangannya. Ketiganya lega bisa jauh dan lolos dari si Bram itu. Ketiganya masih tetap diam dan tidak mau berbicara. gubrakkkk! suara seperti orang jatuh terdengar kencang di dalam ruangan mereka.
"Apa itu Dino?" tanya Ian yang kaget mendengar suara yang kencang dari ruangan mereka.
Dino geleng kepala, dia juga tidak tahu itu suara apa. Suara itu dari balik rak buku dan alat-alat kantor. Mereka tidak ada yang berani untuk melihatnya.
"Dino lihat sana, ini kan masih pagi, kenapa kamu mesti takut," cicit Paijo yang sudah merapat ke dirinya.
"Hadehhh, kau pikir aku ini apa hemm. Kau saja Paijo jangan sodorkan aku, aku juga takut kali," cicit Dino.
"Kan kamu ketua kami, kau juga kan yang mau masalah Narsih dikuak, sekarang sudah sana lihat. paling itu kucing," jawab Paijo.
Plakkk!