Belum sempat aku dengar semuanya, om Fredy tiba-tiba menoleh ke belakang di mana ada aku berdiri. Sehingga dengan segera dia mematikan ponselnya saat ini juga. Nyesek rasanya karena belum sempat aku dengar semuanya, yang lebih penting lagi adalah kenapa aku tidak kepikiran untuk menjadi kan ucapannya ini sebagai bukti atas kejahatan nya.
Seharusnya aku tadi merekam percakapan om Fredy, biar aku bisa dengan mudah membuat dia ke penjara. Padahal aku membawa ponsel di kantong sakuku, kenapa bisa aku sampai melupakan momen ini? Mungkin inilah salah satu kebo*han yang aku miliki.
"Kau?"
"Om!" Sambut ku sambil tersenyum manis saat menatap nya. Mau bereaksi, tapi sebaiknya jangan dulu aku lakukan.