"Halo, Cantik."
Hee Young mencelus. Tiga begundal terlumpuhkan, kini muncul begundal satu lagi. Hee Young segera mengambil kuda-kuda, meski dia tidak mahir bela diri sama sekali.
Terdengar tawa kecil. Hee Young semakin berdebar. Perlahan-lahan langkahnya mundur teratur. Ekor matanya melirik kanan kiri mencari celah untuk kabur.
"Jadi, kamu takut padaku rupanya."
Hee Young mengernyitkan dahi. "Aku tak mengenalmu."
"Memang. Karena itu, singkirkan kuda-kuda konyolmu itu dan mari kita berkenalan."
Hee Young terbelalak. Dia bersiap memprotes. Namun, perkataan bernada maskulin itu langsung membuatnya diam seribu bahasa.
"Kuda-kudamu sangat lemah. Menahan beban tubuhmu saja pasti tak bisa."
Hee Young terdiam. Suara itu kembali bicara.
"Aku kait pergelangan kakimu sudah pasti jatuh kamu."
"Keluar kamu dari sana!" Hee Young memotong kesal alih-alih takut.
