Di dalam ruangan kaca Haris memakai pakaian steril yang diberikan suster kepadanya, lalu dia menggendong anaknya dengan tangisan yang pecah, rasa rindu dan rasa sakit yang menyatu menjadi satu. Anaknya yang berada di dekapannya juga tak menangis, seolah membalas rasa rindu dengan memberikan senyuman kepada Haris.
"Sayang maafkan Ayah ya Nak. Andai saja Ayah lebih memperhatikan kalian, mungkin saja kalian tak akan merasakan rasa sakit seperti ini. Harus berpisah membuat ayah dan Mama sama-sama belajar bahwa kamu membutuhkan kami ya sayang." Air mata Haris jatuh di pipi anaknya.
Anaknya pun langsung merengek seolah tahu kalau Ayahnya sedang menangis sedih sekali, membuat Haris langsung menggoyangkan untuk menimang-nimangnya di dalam dekapannya.