Di ruangan kamar Haris tak bisa tidur, lalu dia mencoba untuk bangun. Namun luka yang ada di lehernya tak bisa dia tegakkan, membuatnya kesulitan untuk bangun.
"Astaga bangun saja aku sulit sekali, bagaimana aku bisa menengok anakku sekarang. Aku sangat merindukannya." Haris meneteskan air mata merasakan rasa sakit yang ada di lehernya.
Tiba-tiba seseorang perawat datang untuk mengecek tensi darahnya, lalu dia pun memberanikan diri untuk mengatakan hal yang ingin sekali dilakukan olehnya kepada suster itu.
"Siang Pak cek darah dulu ya," ucap Suster dengan ramah sambil meraih tangannya untuk dicek darahnya.
"Suster, boleh saya minta tolong," ucap Haris dengan ragu-ragu sembari melihat Suster yang sedang melakukan cek darahnya.
"Boleh Pak, silakan katakan saja. Nanti kalau saya bisa pasti saya akan membantunya," jawab suster sambil mencopot alat untuk cek darahnya.