Chereads / Bismillah Anna / Chapter 18 - Malik lebih peduli ke Nisa

Chapter 18 - Malik lebih peduli ke Nisa

"Ada apa sih?" tanya Mira yg penasaran dengan kejadian barusan. Sementara itu Rubi yg masih mondar-mandir sambil menggigit ujung kukunya.

"Eh ada apa? kok kamu ikutan kaya panik gitu trus si aldi juga kenapa lari larian kaya di kejar apa aja?" tanya mira ke Rubi

yg masih belum respon pertanyaannya

"Woy jelasin dulu ada apa sih?" tanya Mira yg ketiga kalinya. akhirnya Rubi pun menjawab. "Itu e itu si Anna dan Nisa belum pulang dari kali masalahnya mereka udah dua jam tapi belum pulang pulang juga. aku takut mereka kenapa napa, trus kita harus gimana donk mana di hutan ini ngk ada sinyal lagi" sahut Rubi yg tambah panik setelah ia memikirkan hal hal yg di luar nalar pemikiranya.

Sementara Mira yg telah mengetahui kejadian itu dia pun langsung ikut panik. "Hah, apa! kok bisa mereka belum pulang. Mana mereka ngk kasih tau ke kita lagi" sahut Mira yg kelihatanya bukan panik lagi tapi berubah jadi marah.

"Yasudah ayo kita ke Adit dan Bayu mungkin mereka mau menyusul Anna dan Nisa" ajak Mira.

Rubi pun pergi bersama Mira ke tempat kemah laki laki yg tak jauh dari kemah cewek.

Sementara itu Adit yg terus berlari tanpa hentinya sampai- sampai tenda pun ia tabrak sampai roboh. Membuat ia dilihati oleh beberapa siswa laki laki.

"Bayu .... Bay .... Bay, ayo cepat kita nyusul Anna dan Nisa ke" Belum selesai ia berbicara ia pun menarik nafasnya dalam- dalam nampak Adit yg sangat kehosaan lantaran berlari tenda tempat putri sampai tenda tempat putra tanpa henti.

"Loh kenapa sih, Anna sama Nisa kenapa? cobalah berbicara itu yg jelas sedikit. Kamu juga lari ngk stop-stop gimana ngk hos-hosan gitu" ujar?Malik yg mulai penasaran juga Entah apa yg terjadi.

"Jadi Anna dan Nisa ke kali mereka itu udah dua jam ke sana tapi sampai sekarang mereka belum balik, tadi Rubi yg ksih tau aku"

"Ya Allah, Nisa ... Nisa ... kenapa ngk kasih tau aku sih" sahut Malik.

"Sekarang mending kita kumpulkan para cowok untuk kita nyusul mereka berdua. Tapi jangan semuanya pergi sebagian aja. Karena kalau semuanya pergi nanti siapa yg akan jagaain siswa cewek disini. dan juga barang-barang kita" ujar Adit.

Adit dan Malik langsung memberikan info melalui toa yg mereka bawah.

Di sisi lain para guru yg tidak bisa ikut kemping karena mempunyai kesibukan masing-masing. Mereka hanya sempat mengantar saja, selebihnya mereka memberikan senua tanggung jawab kepada Adit dan Malik sebagai wakil dan ketua osis itu, sebabnya Malik langsung kepikiran jika sampai terjadi apa-apa dengan Anna dan Nisa maka musibah yg sangat besar akan menghampiri mereka berdua.

Sementara Adit tak menghiraukan itu ia hanya berpikir bahwa nanti bagaimana caranya ia memberi penjelasan ke Rey dan orang tuanya Anna yg telah di berikan amanah untuk menjaga Anna.

"Pengumuman pengumuman"

Rubi dan mira yang tengah berada di perjalanan langsung berlari ketika mendengar kata pengumuman tersebut.

semua siswa dan siswi langsung berkumpul.

"Pengumuman, kita mendapat kabar yg tak enak dari kk kelas kita dan adik kelas kita yaitu mengenai Anna dan Nisa. Pasalnya mereka berdua ke kali untuk mengambil air tapi udah dua jam yg lalu sampai sekarang mereka belum juga balik ke tenda. Jadi saya harap untuk sebagian siswa laki laki yg saya tunjuk untuk ikut dalam pencarian kawan-kawan kita ok" ujar Bayu.

Setelah menunjuk beberapa orang akhirnya mereka pun pergi menyusul Anna dan Nisa.

Di sisi lain keberadaan Anna dan Nisa.

"Kak aku udah ngk kuat" sahut Anna yg sudah kelihatanya melemah.

"Aku juga dek, tapi kita harus tetap bergerak karena kalau tidak maka kita aka mendapatkan malam dsini, apalagi di sini tak ada sinyal untuk kita menghubungi mereka jadi kk harap kamu harus kuat yah" ujar Nisa.

Nisa juga yg nampaknya udah melemah akhirnya ia terjatuh duluan di bandingkan dengan Anna.

"Eh kak, kak bangun kak" ujar Anna yg langsung panik melihat Nisa yg sudah pingsan.

Anna pun menangis karena ketakutan ia terus menatap keadaan sekitar yg di kekilingi oleh hutan belantara dan, pohon-pohon yg sangat rindang di tambah lagi suara-suara yg sangat mencekam dan dinginya hutan membuat ia kembali mengingat apa perkataan adiknya itu waktu di dalam mobil dia pun langsung menangis teringas ingas tanpa henti.

"Kak bangun kak jangan gjtu donk aku jadi takut nie kak" sahut Anna yg terus berusaha membangunkan Nisa yg masih saja tak sadarkan diri.

Anna pun pergi ke kali untuk mengambil air untuk menjipratkan air ke wajah Nisa.

Ia terus berlangkah maju tapi sebenarnya rasa takutnya itu sangat besar.

"Aku harus bisa aku ngk boleh kaya gini terus aku harus bisa" ujar Anna yg menyemangati dirinya sendiri.

Ia pun memberanikan dirinya untuk pergi ke kali di perjalanan saking takutnya ia. Ia tak memperhatikan jalan bawah sampai sampai kakinya termasuk ke dalam lubang kecil dan kakinya keseleo.

"Aouuw, sakit" ujar Anna yg meringis kesakitan.

sementara Adit dan Malik masih dalam perjalanan. Mungkin butuh waktu tiga puluh menit lagi untuk dapat sampai ke tempat mereka.

"Kak Nisa bangun kak" teriak Anna yg tak jauh dari diri Nisa.

lataran kaki Anna yg tersalah akhirnya ia pun tak kuasa menahan rasa sakit yg ada pada pergelangan kakinya itu dan akhirnya ia pun jatuh pingsan.

"Adit siapa itu di sana, itu kayaknya seperti Nisa" sahut Malik.

Malik pun berlari mempercepat langkahnya. Sementara Adit terus menatap sekitar untuk mencari keberadaan Anna. "Kok Anna ngk ada, perasaan dia kan juga ikut Nisa" ujar Adit dalam hatinya

Tiba-tiba dari arah bawah Bayu meneriakin Adit.

"Adit kau bantuin Anna itu" ujar Malik yg masih menolong Nisa.

Adit yg mendengar kabar itu langsung berlari ke arah bawah dan menghampiri Anna.

"Anna" ujar Adit dengan panik.

"Dek ... dek bangun dek, adek ayolah adek pasti kuat" Adit sangat takut jika ia Kenapa-napa.

Di saat Adit mau mengangkat Anna. ia tak sengaja memegang kakinya dan ia rasa seperti ada yg lengket saat ia memperhatikan lagi ternyata kaki Anna berdarah.

Dan dengan cepat ia merobek sebagian bajunya dan di ikatkan kain tadi ke kaki Anna.

Sementara Anna masih tak sadarkan diri, walaupun sudah di jibrakan air ke wajahnya namun hal ini masih saja membuat ia tak bergerak sama sekali.

Dan sampai pada akhirnya