Berdiri di depan para calon siswa dan siswi sudah biasa, tetapi bagi para siswi berdiri di hadapan ketua Osis sangat luar biasa, apalagi kegantenganya mampu membuat hati meleleh.
"Ok, adik-adik jadi kaka minta ke kalian untuk membawa pulang surat ini ke orang tau kalian. Agar kami mengetahui apakah orang tua dari adik- adik ini bersedia apa tidak!" ujar ketos.
Akan tetapi para siswa dan siswi masih keheranan entah apa yg di maksud oleh ketos itu?
"Maaf kak emangnya isi surat itu apa?" tanya seorang siswa yg berdiri di belakang Anna.
"Ok! sebenarnya dari tadi kaka ingin mendengar sekali pertanyaan yg di lontarkan teman kalian, Jadi begini adik adik"
Ia pun berbicara sambil menatap Anna dari atas tempat pengumuman itu dilaksanakan. Sembari melanjutkan ucapanya itu.
"Iya, jadi begini, untuk kedepanya kegiatan OSPEK kita. Kita adakana di luar sekolah, seperti yg telah kakak jelaskan tadi. Kalian mau tau di mana tempat yg akan kita adakannya itu?"
tanya ketos kepada para siswa dan siswi.
"Iya kak!" jawab mereka dengan serentak.
Anna pun penasaran di mana tempat yg mereka pilih untuk melaksanakan kegiatan OSPEK ini.
Karena rasa penasaranya akhirnya ia pun, memutuskan untuk bertanya kepada kak Adit yg dari tadi stay di sampingnya.
"Kak emangnya tempatnya di mana kak?" tanya Anna, tanpa ragu-ragu.
"Ada deh, nanti kamu juga tau kok heheheh," ujar Adit.
Anna yg telah mendengar penjelasan dari Adit yg jawabanya masih tanda tanya membuatnya langsung termenung.
"Udah-udah nanti kamu juga tau kok, tenang aja!" ujar Adit.
"Ok kak" jawab Anna.
Tak lama kemudian ketos pun memberitahukan tempat yg akan mereka pilih untuk kegiatan OSPEK berlangsung.
"Kalian tau di mana gunung Jati berada? ada yg tau ngk?" ujar ketos.
Sebagian siswa dan siswi pun menjawab.
"Iya, tau kok kak!"
"Nah disitu tempat yg akan kita kunjungi buat berlanjutnya OSPEK ini"
Anna yg mendengar jawaban tersebut langsung terkejut. Karena seumur-umur iya tak pernah mengikuti kegiatan sampai sejauh itu. Apalagi tak ada yg menemaninya.
"Hah???"
Suara Anna membuat Adit yg berada di sampingnya ikutan terkejut.
"Ada apa Anna, kok kamu kaya orang kaget gitu?" tanya Adit.
"Ini loh kak, tentang kegiatan yg akan kita selenggarakan di gunung Jati?" ujar Anna dengan suara yg kelihatanya masih syok karena mendengar letak tempat yg akan mereka datangi.
"Emangnya ada yg salah, dengan tempat itu?" tnya Adit.
"Ngk sih kak, tapi kan aku belum pernah sampai pergi sejauh itu apalagi menginap di tambah lagi tidak ada ayah dan Rey yg nemanin" ujar Adit.
"Ya Allah dek! kan yg kesitu bukan hanya kamu, kan? banyak orang kok. Coba lihat deh di sekitar kamu," Adit mencoba meyakinkan Anna.
Akhirnya Anna mengikuti perintah Adit yg menyuruhnya untuk melihat di sekitar mereka.
"Banyak orang kan, nah kita semua yg berada di sini juga akan kesana" ujar Adit yg selalu menyakinkannya.
"Iya kak, ta ... tapi!!"
Suara Anna terpotong oleh Adit.
"Tapi kenapa? takut ngk diizinin sama ortu kamu yah?" Adit pun melanjutkan pembicaraanya.
"Tenang aja dek, disini tidak ada pemaksaan kok. Makanya itu kita bikin surat itu buat permohonan kita selaku penggurus Osis ke orang tua kalian. Jika orang tua kalian setuju berarti selanjutnya kalian itu tanggung jawab kita, nanti ketika kegiatan itu berlangsung"
Adit pun terus meyakinkan Anna.
Akhirnya Anna pun menganguk setuju dengan semua penjelasan yg Adit berikan.
Dari arah kejauhan ketos yg masih berdiri di hadapan para siswa dan siswi, akhirnya melanjutkan pembicaraanya.
"Ok adik-adik, persiapakan diri kalian untuk besok yah! jangan lupa selama kegiatan berlangsung kita saling mengasih tau keadaan, agar kejadian kejadian yg tak diinginkan tidak akan terjadi, dan jangan lupa membawa perlengakapan yg seperluanya saja. Ingat seperlunya saja, jangan lupa semua besok sudah stanbay di sekolah pukul 04:00 wib. Karena perjalanan kita itu bukan dekat tetapi jauh dan lambat. Besok yg beragama islam sebelum berangkat kita menunaikan sholat berjamaah di sekolah" ujar ketos.
Setelah Bayu berbicara, Nisa pun melanjutkannya.
"Ok adik-adik kalian sudah dengar kan, yg di infokan oleh ketos kita ini."
"Dengar kak" jawab para siswa dan siswi secara seretak.
"Ok sebelum pulang kaka pengen nanya ke kalian, apakah kalian dari tadi melihat wakil ketua osis kita yg bernama kak Adit?"
Mendengar ucapan dari Nisa, Adit yg menyadarinya langsung tertunduk malu.
begitu pun dengan Anna yg berada di samping Adit.
"Lihat ngk?" ujar Nisa lagi.
Karena ia tak ingin membuat suasana menjadi ribet, akhirnya ia dengan sendirinya yg mengajukan tangan. Dan ketika ia mengajukan tangan, betapa terkejutnya para siswa siswi dan pengurus ketos melihat Adit yg selaku wakil ketos yg dari awal pengumuman sampai selesai hanya berdiri di situ,
ia tak membantu mereka menjalankan informasi.
"Ohw rupanya disitu kau Adit," ujar Rubi yg kedengaranya ngeledek.
"Ngapain kamu dsitu, gabung dengan ade-ade, bukanya ke sini bantuin kek apa kek, eh malah asik- asik disitu."
Anna yg berada di sampingnya langsung tertunduk malu. Ia menyangka bahwa dirinya yang menyebabkan Adit seperti itu.
"Bro naik bro" ujar ketos yg memandang Adit dan Anna dengan wajah yg serius.
"Kak Malik kenapa lihat aku kaya begitu? emangnya itu sebuah kesalahan yg besar yah?" gumam Anna dalam hati.
Adit pun melangkah menuju kedepan dengan pandangan yg malu karena perbuatanya itu.
Sesampai di atas panggunng ia hanya tertunduk malu. Seperti menyadari akan kesalahanya itu.
"Makanya jadi orang tu jangan songong jadi manusia" ujar Rubi yg menyengol bahu Adit seraya berbisik.
"Iy iya maaf" ujar Adit yg tau akan kesalahannya.
Tak lama kemudian para pengurus osis pun langsung berbagi tugas untuk membagikan undangan yg akan mereka tunjukan ke orang tau masing-masing.
Setelah membagi undangan tersebut. Ketos dan para stafnya kembali ke atas tempat pengumuman itu di lakukan, ketos melanjutkan aba abanya.
"Untuk saat ini, kalian jangan dulu membuka surat tersebut. Sesampai di rumah baru kalian buka, paham!! dan ingat dsitu ada terterah nama ketua kalian yg akan memimpin kalian. Paham!!" ujar ketos.
"Paham kak" jawab serentak.
"Ok kalian boleh pulang"
~Pengumuman pun selesai~
Ketika semuanya sudah bubar Anna yg tengah sibuk menelfon Rey untuk dimintai jemput.
'Teet ... Teet'
Suara hp milik Anna yg berusaha menghubungi Rey.
"Hallo assalamualaikum dek, adek dimana? bisa jemput kaka ngk sekarang?" ujar Anna.
"Waalaikumussalam, oh iya kak" ujar Rey.
"Kalau gitu kk tunggu yh"
"Ok kak"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"
Panggilanpun di matikan, dari arah kejauhan nampak ketos yg memperhatikan Anna.