Chereads / SUAMIKU AYAH IBU TIRIKU / Chapter 16 - BAB 16 Pergi yang Pasti

Chapter 16 - BAB 16 Pergi yang Pasti

Kehidupan itu hanyalah serumpun harapan yang hidup di dalam doa yang di iringi usaha dan diakhiri tawakal. Hidup yang sebenarnya adalah hidup yang mampu bermanfaat kepada sesama. Bagaimanapun itu nilainya. Semua orang mempunyai takaran ujianya masing-masing, memiliki jam terbangnya tersendiri yang akan membuat dirinya semakin berkualitas di sisi Tuhan.

ADA APA DENGAN KALIAN

Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat

Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat

Berjihad di jalan kalian

Berjuang menegakkan syariat kalian

Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya

Seolah olah kalian belum tahu bedanya

Antara mengajak yang diperintahkanNya

Dan memaksa yang dilarangNya

Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana

Sambil menebarkan laknatan lil'aalamien kemana mana

Ada apa dengan kalian?

Mulut kalian berbuih akhirat

Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat

Ada apa dengan kalian?

Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla

Tapi malas memakmurkannya

Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak

Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak

Kalian berniat puasa di malam hari

Dan iman kalian ngeri

Melihat warung buka di siang hari

Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji

Tapi kalian masih terus tega berlaku keji

Ada apa dengan kalian?

Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman

Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan

Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.

Rokok dan berbagai jenis minuman

Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan

Yang mesti dibasmi dari kehidupan

Untuk itu kalian

Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan

Bahkan menyaingi pemerintah kalian

Menarik pajak produksi dan penjualan

Dan agar terkesan sakral

Kalian gunakan sebutan mulia, label halal

Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan

Najis yang lebih menjijikkan

Virus yang lebih mematikan

Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi

Bahkan lebih merajalela daripada epidemi

Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci

Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani

Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi

Mengapa kalian biarkan korupsi

Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?

Bila karena najis, babi kalian musuhi

Mengapa kalian abaikan korupsi

Yang lebih menjijikkan

Ketimbang kotoran seribu babi

Ada apa dengan kalian?

Kapan kalian berhenti membanguan kandang kandang babi

Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?

Sampai kalian mati dan dilaknati?

"KIAI Mustofa Bisri" (Gus Mus)

Bondan hari ini telah diterbangkan ke luar negeri dan sudah mulai menjauh dari Hikma. Hikma yang menolak untuk pulang selalu menunggu Bondan di depan pintu Rumah Sakit. Berbagai do'a yang memang menjadi pedangnya sudah mulai terbaca. Bagaimanapun itu hanya Bondan yang selalu ada untuknya. Entah itu susah atau bahagia, hanya diirnya yang selalu rela memberikan setiap waktunya kepada Hikma.

" Hey, mengapa kamu berada disini? Apa yang sedang kamu tunggu disini? Dan siapa yang sakit"

Hikma yang sedang bersender dengan sangat tiba-tiba kaget mendengar suara tersebut. Suara yang sangat tidak asing ditelinga Hikma saat itu. Dan sesuai dengan apa yang Hikma pahami, ternyata dia adalah seorang lelaki tua yang selalu mengikutinya, bukan mengikuti tetapi sellau ada dimanapun Hikma pergi seperti sekarang ini misalnya.

Hikma : " Kenapa kau berada di sini? Apa kau mengikutiku?"

Tanya Hikma dengan menunjuk tepat di depan mata Yusuf . Hikma terlihat sangat marah dengan Yusuf yang memang sangat menjengkelkan tersebut. Yusuf memang sengaja selalu mengikuti kemanapun Hikma pergi dengan tujuan menjaganya agar tidak disakiti oleh orang lain.

Yusuf : " Nona, ini merupakan Rumah sakit. Tempat umum, dan bangunan ini bukan ayah kamu yang membuatnya, lalu apa alasanmu menanyakan hal tersebut kepadaku?"

Jawaban dari Yusuf itu ternyata membuat Hikma semakin marah, Hikma akhirnya berjalan masuk dan menjauhi Yusuf saat itu yang sedang berbicara denganya. Daripada nantinya menimbulkan sebuah kekacauan Hikma memilih untuk pergi karena memang itu merupakan tempat umum. Jika diirnya ramai dan terlibat dalam perusuhan maka yang ada Hikma akan diusir dengan paksa oleh satpam Rumah sakit.

Hikma kini mendekat di ruangan tempat perawatan Bondan kemaren. Perawat sedang membereskan semuanya, termasuk baju bekas yang dipakai oleh Bondan kemaren. Semuanya dipersiapkan karena Bondan sudah akan terbang ke luar negeri.

Sajak Cinta

cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya

cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila

belum apa-apa

temu pisah kita lebih bermakna

dibanding temu-pisah Yusuf dan Zulaikha

rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam

dan Hawa

aku adalah ombak samuderamu

yang lari-datang bagimu

hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu

aku adalah wangi bungamu

luka berdarah-darah durimu

semilir sampai badai anginmu

aku adalah kicau burungmu

kabut puncak gunungmu

tuah tenungmu

aku adalah titik-titik hurufmu

huruf-huruf katamu

kata-kata maknamu

aku adalah sinar silau panasmu

dan bayang-bayang hangat mentarimu

bumi pasrah langitmu

aku adalah jasad ruhmu

fayakun kunmu

Bondan akhirnya terbang dengan pesawat pribadi dengan perawatan yang masih sangat dijaga dari pihak rumah sakit. Karena memang keadaan Bondan masih sangat lemah. Bondan mengalami sebuah tabrakan hebat hingga membuatnya sangat lemah seperti itu.

Hikma hanya mampu menangis dan melihat kepergian sahabatnya tersebut. Bondan sudah Hikma anggap sebagai kakaknya dan kini dirinya pergi meninggalkan Hikma sendiri dan membiarkan Hikma untuk berjuang dengan kehidupanya seorang diri.

NEGERI TEKA TEKI

jangan tanya, tebak saja

jangan tanya apa

jangan tanya siapa

jangan tanya mengapa

tebak saja

jangan tanya apa yang terjadi

apalagi apa yang ada di balik kejadian

karena disini yang ada memang

hanya kotak-kotak teka-teki silang

dan daftar pertanyaan-pertanyaan

jangan tanya mengapa

yang disana dimanjakan

yang disini dihinakan,

tebak saja

jangan tanya siapa

membunuh buruh dan wartawan

siapa merenggut nyawa

yang dimuliakan Tuhan

jangan tanya mengapa,

tebak saja

jangan tanya mengapa

yang disini selalu dibenarkan

yang disana selalu disalahkan

tebak saja

jangan tanya siapa

membakar hutan dan emosi rakyat

siapa melindungi penjahat keparat

jangan tanya mengapa,

tebak saja

jangan tanya mengapa

setiap kali terjadi kekeliruan

pertanggungjawabannya tak karuan

tebak saja

jangan tanya siapa

beternak kambing hitam

untuk setiap kali dikorbankan

tebak saja

jangan tanya siapa

membungkam kebenaran

dan menyembunyikan fakta

siapa menyuburkan kemunafikan dan dusta

jangan tanya mengapa

tebak saja

jangan tanya siapa

jangan tanya mengapa

jangan tanya apa-apa

tebak saja.

Kini Hikma sedang berada di dalam pelukan Yusuf, ketenangan sangat dirasakan Hikma saat itu hingga diirnya mampu menangis dengan kencang . Hikma mungkin lupa bahwa Yusuf adalah tokoh yang telah membuat dirinya berada di posisi seperti ini. Hikma sedang butuh tempat sehingga dia mampu menerima Yusuf saat itu.

# Puisi diatas saya kutip dari sebuah karya terkenal dari dia Gus Mus