Setelah berbagai kesepakatan, perdamaian da hal lain yang dilakukan. Hingga akhirnya pelan, lambat laun mereka mulai bergerak untuk bisa menyadarkan ayah rahmat agar tidak meneruskan perbuatan buruknya tersebut. Bukan apa-apa hanya saja mereka semua takut ayah rahmat akan mendapat karma dari semua perbuatanya.
Rahmat : " Atas nama ayahku, ku mohon maafkan dirinya karena semua perbuatan buruknya terhadap ayah dan keluarga ayah. Atas nama diriku sendiri juga kumohon untuk ampuni aku karena telah memilih jalan yang jauh dari kata benar untukku. Aku menyesal, dan aku berjanji akan menjadi suami yang jauh lebih baik lagi. Serta berjanji untuk menjadi anak mantu yang bisa berbakti"
Ucapan yang juga di iringi dengan tangis tersebut mampu membuat semua orang yang berada di kawasan tersebut merasa pilu, sakit yang memang terasa sangat menyakitkan tersebut ternyata mampu membuat seorang lelaki gagah seperti Rahmat menangis lemah bahkan terlihat seperti tidak ada nilainya lagi.
# Tidak semua peminta maaf adalah mereka yang salah, tidak semua orang yang meminta maaf terlebih dahulu adalah mereka yang melakukan sebuah kesalahan fatal didalam hidupnya, bahkan sebaliknya. Mereka yang meminta maaf terlebih dahulu biasanya dia pahlawan yang berani mendinginkan sebuah masalah dengan cara atau jalur lain yang mereka rasa benar seperti meminta maaf ini #
Rahmat memang salah, tetapi ternyata kesalahanya adalah sebuah kesalahan yang memang diirnya sengaja untuk menutupi ayahnya agar tidak terlalu hina wajah ayahnya itu dimata semua orang termasuk ayah mertuanya yang memang menjadi pihak yang paling dirugikan.
Ayah yang serakah memang mesti dikasih pelajaran agar sadar bahwa perbuatanya tersebut adalah sebuah hal yang salah, dirinya harus ditampar sebuah kenyataan yang nantinya akan menumbuhkan rasa menyesalnya agar tidak melakukan hal yang sama di kehidupan yang akan mendatang.
Rahmat : " Aku sudah sangat sering memberi tahu ayahku bahwa ini adalah sebuah kesalahan yang harus ditinggalkan. Sebuah hal yang memang harus dihilangkan karena tidak benar. Sebuah hal yang yang harus ditinggalkan"
Ayah : " Ayah percaya padamu, bahwa banyak hal baik yang kamu miliki. Ayah sangat percaya bahwa apapun yang ada pada dirimu ini juga karena diidkan hebat dari ayahmu itu. Jadi sebisanya jangan pernah benci ayahmu atau melakukan hal buruk terhadapnya. Tetaplah patuh dan berbuat baik agar kamu selalu mendapatkan sebuah berkah dari Tuhan"
Di rumah Hikma
Terlihat hasan yang sedang menunggu kakaknya datang dari pintu yang Yusuf robohkan waktu itu. Hasan sangat merindukan kak Hikma yang menjadi orang tua baginya. Hasan adalah satu-satunya adik yang selalu ada untuk Hikma.
Entah dalam hal apapun, Hasan selalu menjadi garda terdepan bagi kakaknya tersebut.
Hasan : " Kak hikma kenapa sampai sekarang masih belum pulang, apakah Hasan melakukan kesalahan besar sehingga membuat kak Hikma belum juga pulang sampai sekarang. Apakah kak Hikma sudah tidak sayang lagi terhadapnya dan terhadap adiknya yang kini sedang menanggung sebuah rasa kelaparan. Kak Hikma kumuhon pulanglah!"
Begitulah batin seorang anak yang usianya masih sangat kecil, anak yang mendapatkan sebuah kasih sayang yang tulus dari saudara perempuanya yang juga menyandang sebagai orang tua tunggal untuk nya dan juga semua saudaranya.
Semua hal yang terjadi di luar dugaanya adalah bukan karena salahnya atau salah orang tuanya, semua hal memang sudah tertakar, tertulis dengan rapi didalam Buku Tuhan yang sangat luas. Kita yang memang hanya bergaris sebagai wayang darI Tuhan memang harus menjalani semua takdir tersebut dengan cara ikhlas dan perasaan yang menyenangkan.
Bondan yang sangat khawatir terhadap Hikma akhirnya mencari Hikma yang katanya sedang berada dirumah Siska dan sedang mengurusi sebuah masalah besar. Bondan sudah menahna dirinya untuk menuruti Hikma agar tidak menemuinya disana, karena jika masalah ini sudah selesai Hikma akan pulang dengan sendirinya tanpa harus dicari.
Tetapi Bondan sudah tidak sabar, ditambah adik Hikma yang kini sudah terlihat sangat sedih karena tidak melihat kehadiran kakak yang memang sangat mereka cintai tersebut. Hikma mungkin saja belum mengingat bahwa adiknya kini sedang menunggunya dirumah.
Bondan melajukan motornya menuju ke rumah siska, bondan akan memaksa masuk wwlau nantinya satpam akan menghalanginya dan tidak membiarkanya dia masuk ke dalam. Tetapi Bondan akan menghajarnya dan diirnya harus berhasil sampai ke dalam rumah untuk menjaga bahwa Hikma dalam ke adaan baik
Bondan telah sampai, dan ternyata seperti dugaanya Bondan tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam, Bondan bahkan di usir secara paksa. Tetapi karena memang tekad Bondan yang sangat kuat sehingga membuat dirinya berani melawan satpam tersebut.
Bondan menghajar satpam yang tadi menghalanginya itu, namun sangat disayagkan tenyata anak buah Rahmat kini juga mengerooyoknya. Mungkin karena kalah jumlah sehingga membuat Bondan terjatuh dan terluka.
Perih, sakit tetapi cinta ternyata bisa menguatkanya dan mnejadi obat alami bagi penderitanya. Tidak ada penyesalan yang Bondan lakukan jika pengorbannaya itu menyangkut tentang Hikma, karena pada nyatanya Hikma telah berhasil merebut hatinya dan menguasai seluruh hatinya.
Bondan hanya menutupi wajahnya agar hantaman-hantaman tersebut tidak melukai syaraf yang berada di kepalanya. Bondang tertidur tengkurap dengan segala hantaman dan juga injakan yang dirinya rasakan.
Sedangkan kini ada salah satu dari preman tersebut berlapor kepada Tuan nya yang saat itu memang Rahmat yang menjadi Tuan mereka.
'' Tuan, ada penyusup yang memaksa masuk ke dalma rumah ini. Satpam tidak berhasil menghalanginya bahkan kini sedang pinsan karena tadi selesai di hantam oleh lelaki tersebut. Tetapi orang itu kini sedang ditangani anak buah saya. Lalu saya suruh apakan orang tersebut"
Hikma : " Jangan apa-apakan orang itu, dan saya akan melihatnya siapa sebenarnya yang masuk ke dalam. Dan saya ingin mengetahui apa motifnya sehingga ingin seklai masuk ke dalam gedung ini"
Ucap Hikma yang langsung saja menyaut tanpa sebuah aba-aba. Hikma akhirnya berlari keluar dengan di ikuti orang lainya karena mereka juga sangat penasaran siapa yang sebenarnya ingin sekali masuk kesini.
Setelah sampai di halaman, betapa terkejutnya Hikma bahwa Bondan yang ternyata berada di dalam kondisi tersebut, pantas saja perasaan Hikma tidak ternang ketika mendengarkan ada penyusup yang datang dan memaksa masuk.
Bondan terlihat sudah sangat lemah tidak bisa melawan mereka dengan apapun kecuali doa dan penjagaan yang Bondan pusatkan pada bagian kepala
" Stoopp!! Hentikan!!"
Begitu teriak Hikma yang dengan langsung mampu menghentikan pergerakan tangan para preman yang sedang memukulinya.
Hikma akhirnya berlari dan segera menemui Bondan tersebut dengan berharap bahwa keadaan Bondan kini sedang dalam keadaan baik. Hikma pun memeluk erat Bondan dan meminta maaf padanya.