Chereads / PELACUR DI RANJANG SUAMIKU / Chapter 9 - TENTANG GAVA

Chapter 9 - TENTANG GAVA

Gava. . . wanita cantik berambut ikal pirang, bermata bening, bola matanya biru, berkulit putih, bicaranya lembut, lebih suka menunduk keibuan tetapi sungguh sangat pintar.

Gava juga seorang pekerja keras hingga di usianya yang masih 30 tahun, dia telah memiliki sebuah perusahaan tekstil dengan 18 anak cabang di 18 provinsi di Indonesia.

Usaha tekstil itu dirintis sejak awal ketika masih berusia 25 tahun. Dalam kurun waktu 5 tahun usahanya sudah berkembang pesat. Karena disamping Gava rajin membaca, ia juga termasuk perempuan yang sangat istiqomah dan tekun dalam menjalankan usahanya. Berbagai model usaha dan berbagai gaya promosi diterapkan dalam bisnisnya sehingga tidak memakan waktu lama usahanya menjadi berkembang luar biasa.

Puncak dari karirnya adalah ketika dia menikah dengan Rasyid seorang anggota legislatif aktif yang usianya imasih 35 tahun. Dua tahun yang lalu Rasyid Sulaiman menjadi anggota legislatif di daerahnya. Dari perkenalkan mereka di sebuah acara makan malam, Rasyid dan Gava saling dekat hingga mereka memutuskan untuk menikah.

Gava menerima Rasyid atas permintaan dari orang tuanya. Orang tuanya berharap Gava bisa segera menikah karena usianya sudah teramat sangat pantas untuk menikah. Meskipun Gava tidak terlalu mengenal Rasyid, atas nasehat dari orang tuanya dan juga atas rekomendasi dari orang tuanya Gava akhirnya memilih untuk mengabulkan permintaan kedua orang tuanya.

Kehidupan Gava dan Rasyid sangat bergelimang harta dan kemewahan. Mereka sungguh-sungguh ber kecukupan. Tidak ada sesuatu yang diinginkan oleh Gava yang tidak bisa terpenuhi. Begitu juga dengan Rasyid bahkan beberapa pembantu nya pun merasakan kemewahan dan gelimang harta yang mereka punya.

Gava termasuk perempuan yang sangat rajin berbagi. Dia bahkan tidak pernah menghitung berapa uang yang dikeluarkan untuk kepentingan orang lain, yang terpenting hari harinya berisi dengan sedekah dan manfaat untuk banyak orang.

Gava termasuk seorang entrepreneur sukses. Banyak sekali pejabat-pejabat yang mengenal dirinya terutama istri para pejabat tersebut.

Akun Instagramnya juga tidak pernah sepi dari followers begitu juga facebook dan media sosial lainnya. Meskipun Gava sendiri tidak mengelola secara langsung akun media sosial tersebut karena dia ýang meminta admin untuk mengelolanya, namun nyaris dari para followers yang menyapa Gava tersebut Gava selalu menyempatkan diri untuk benar-benar mengenal mereka. Itulah keunikan yang dimiliki oleh Gava.

Di atas kertas dan media sosial Gava adalah perempuan yang pandai berbicara, pandai mengirimkan nasehat, pandai memberikan saran, pandai juga menulis kritik.

Tapi, ketika harus berbincang langsung Gava memiliki kesulitan dalam berkomunikasi secara aktif dengan orang lain karena dia sangatlah pemalu.

Kehidupan di keluarganya mengajarkan kepada Gava agar Gava menjadi perempuan yang baik, perempuan yang sopan, perempuan Indonesia yang memiliki adat ketimuran yang tidak pernah berkata kasar, tidak pernah berteriak, tidak pernah bersuara nyaring. Itu selalu dijadikan doktrin oleh ibundanya ketika membesarkan Gava.

Hingga kemudian Gava menjadi dewasa. Sehebat apapun usahanya, Gava tetap memegang norma-norma yang diajarkan oleh ibundanya tersebut.

Begitu juga saat Gava mengenal Rasyid, Gava juga termasuk perempuan yang sulit sekali berkomunikasi. Dia akan berani berbincang bila itu hanya melalui tulisan di WhatsApp atau juga melalui secarik kertas.

Meskipun Gava sangatlah cantik dan menarik tetapi Gava bukan perempuan yang agresif. Dia selalu menjaga bagaimana agar dirinya tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang perempuan Indonesia.

Penampilannya modis tapi elegan. Semua perabotan yang dia punya dari atas sampai bawah tubuhnya, semuanya bernilai jutaan rupiah bahkan dari perancang-perancang yang sangatlah ternama. Meskipun begitu Gava tidak pernah menyombongkan dirinya.

Dan bagi Rasyid, Gava adalah perempuan yang unik. Kadang-kadang demi untuk menyampaikan rindunya saja, Gava harus menuliskan pesan yang begitu panjang padahal intinya dia hanya ingin bilang 'Aku rindu kepadamu'.

Susah sekali bagi Gava menerjemahkan arti kata rindu, arti kata cinta, arti kata marah, dan arti kata kecewa.

Itulah mengapa hubungan Rasyid dan Gava seringkali terasa hambar dan dingin.

Saat Rasyid pulang dari aktivitasnya, biasanya Rasyid menghabiskan hari-harinya dengan duduk di sofa dan menonton televisi atau paling tidak bermain ponselnya.

Sedangkan Gava duduk di samping Rasyid dengan ponsel yang berbeda.

Dan bila mereka merasa lelah, mereka kemudian memutuskan untuk berangkat ke tempat tidur tanpa ada kata-kata mesra ataupun perlakuan-perlakuan manja, semuanya biasa saja. Meskipun mereka juga pernah menikmati saat-saat menjadi pengantin baru.

Tapi meski begitu, Gava merasa nyaman memiliki suami seperti Rasyid. Rasyid nyaris tidak pernah menuntut bahkan Rasyid juga tidak pernah meminta Gava untuk menjadi orang lain yang bukan dirinya. Demikian juga Gava terhadap Rasyid, Gava tidak pernah meminta agar Rasyid menjadi laki-laki yang romantis dan memperlakukannya dengan manis. Gava selalu mensyukuri semua yang ia terima. Ia merasa apa yang ia miliki saat ini sudah luar biasa, sudah lebih dari cukup melebihi apa yang dimiliki oleh perempuan perempuan lain di luar sana.

Dia bahkan merasa beruntung memiliki seorang Rasyid yang tampan, gagah, penyayang lembut, baik hati, mapan dan juga seorang Wakil Rakyat.

Kesempurnaan fisik dan juga kesempurnaan batin benar-benar Gava terima. Dan kesempurnaan itu Gava rasakan sebagai hadiah yang harus disyukuri dihadapan Tuhan.

Seringkali Gava merasa heran jika melihat ada teman-teman di kantornya yang lantas mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari suaminya. Suami mereka kadang-kadang datang membawakan kue tart ataupun sekedar membawakan hadiah atau bahkan membawakan beberapa potong kue yang akan dibagi-bagikan kepada teman-teman kantor yang lain.

Gava merasa heran sekali. Dia kadang-kadang memiliki keinginan untuk merasakan perlakuan yang sama, "Bagaimana ya rasanya kalau tiba-tiba Mas Rasyid datang ke kantor ini dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku?"

Keinginan itu kerap kali muncul namun kerap kali juga hilang. Gava berusaha menekan yang sedalam mungkin, dia tidak mau bila nanti keinginan itu justru menjadi ulat bulu di dalam hatinya. Dia ingin hatinya tetap bersih dan dia ingin menjaga rumah tangganya tetap baik-baik saja. Toh selama ini Rasyid tetap pulang kerumah, tetap bersikap manis, tetap memberikan nafkahnya kepada Gava. Dan Rasyid juga tidak pernah berbuat hal yang aneh-aneh.

Percaya terhadap pasangan adalah modal dasar bagi Gava untuk terus melanjutkan rumah tangganya.

Hal itu juga yang selalu diajarkan oleh ibundanya. Bagaimanapun juga aktivitas Gava di luar rumah sangat padat, demikian juga dengan aktivitas Rasyid. Bila tidak dilandasi dengan rasa percaya maka mustahil kedamaian dalam rumah tangga akan tercipta.

Berawal prinsip saling percaya dengan pasangan hidupnya, Gava tidak pernah menanyakan hal-hal yang terlalu berlebihan terhadap Rasyid. Gava menerima Rasyid apa adanya. Gava mempercayainya dengan sepenuh kepercayaan. Selama ini Rasyid tidak pernah menunjukkan gejala-gejala yang aneh seperti yang diceritakan oleh beberapa teman yang mengalami perselingkuhan dalam rumah tangga. Gava juga senantiasa berdoa agar Tuhan menjaga hati Rasyid hanya untuknya dan Tuhan terus menuntun Rasyid menuju kebaikan.