Solat isya sudah aku tunai kan kini saat nya aku tidur. Aku menoleh ke arah Zidane yang sedang asyik memainkan gawai nya.
Baru saja kepala ku menjatuhkan ke bantal. Tiba- tiba Zidane menyapa ku. "Kamu belum tidur" ucap Zidane sembari meletakan gawai nya ke meja nakas yang tak jauh dari ranjang.
"Belum" jawab ku singkat. Karena tak ada lagi kebahagian yang terpancar dari raut wajah ku.
Aku kembali menjatuhkan kepala tepat di bantal sekarang.
Zidane's pove
Ranaya meneguk saliva nya, kemudian dia nampak menekan dada nya pelan. Pandangan mata nya mulai berkaca kaca. "Seperti nya aku sudah bisa meluluh kan hati nya. Semoga saja Ranaya tak menaruh kembali curiga, karena aku merasa dari tadi Ranaya sedikit berbeda" bisik ku dalam hati.
Aku memeluk tubuh Ranaya dan membawa ke dalam dekapan ku. Apa lagi sekarang aku lihat Ranaya yang terlihat sangat sexy menggunakan gaun bewarna pink yang sedikit membuat lekak lekuk tubuh nya tembus pandang.