Chereads / Keberuntungan Sistem / Chapter 10 - Kegunaan Sistem

Chapter 10 - Kegunaan Sistem

Selamat! Sistem telah diperbaharui. Anda mendapat bonus lima ratus poin sebagai pendatang baru!

"Sistem telah di perbarui? lima ratus poin? Apa semua ini?" Gumam Shi Xiong berpikir sambil menatap papan cahaya berwarna biru di depannya.

Shi Xiong kemudian melihat tombol 'Enter' di pojok bawah sebelah kanan. Kemudian dengan sedikit ragu, Shi Xiong menekan tombol 'Enter' dan kemudian papan biru di depannya berubah menjadi seperti portal.

Selang beberapa waktu, Beberapa kolom tulisan mulai terlihat, dengan tulisan 'Beranda Sistem' di tengah-tengah kolom tulisan tersebut.

Shi Xiong kemudian mengamati lebih cermat sambil memegang dagunya. Belum sempat membaca lebih jauh, tiba-tiba muncul tulisan berwarna merah.

#Tugas baru didapatkan!

Kalahkan monster bintang tiga! Hadiah misi, memperoleh sepuluh poin. Jika gagal akan ada hukuman.

Hukuman : Menjadi cacat selama sebulan.

Waktu tersisa, 24 jam.

"Tak kusangka akan mendapatkan misi secepat ini. Tapi bagaimana caranya aku menyelesaikan tugasnya. Kalau aku tak bisa keluar dari sini?" Gumam Shi Xiong terus berpikir sambil menatap tulisan di hadapan-nya.

Saat Shi Xiong tengah berpikir, seorang pria muda memasuki mulut gua. Pria tersebut tidak lain adalah Li Wei murid perguruan Bintang Biduk.

Melihat tingkah laku Shi Xiong yang aneh, Li Wei kemudian berpura-pura bersin untuk menyadarkan Shi Xiong.

Shi Xiong yang sadar akan dirinya, kemudian mengamati Li Wei lebih mendetail.

"Maaf! Apa ada yang salah dengan diriku?" Tanya Li Wei dengan sopannya.

Shi Xiong kemudian menanggapi pertanyaan Li Wei dengan raut wajah bingung. Hal itu tentu membuat Li Wei menjadi sangat kesal.

Ingin rasanya menghancurkan Shi Xiong berkeping-keping. Namun tak dilakukan karena Shi Xiong merupakan tamu dari Ketua perguruan Bintang Biduk.

Selain itu, Ketua juga mengamanahkan kepada Li Wei untuk memberi makan sekaligus memastikan Shi Xiong memakannya sampai habis. Karena semua itulah, Li Wei berusaha bersikap sopan.

"Maaf! Apa ada yang salah dengan diriku?" Tanya Li Wei kembali dengan senyum diwajahnya.

Shi Xiong kemudian menanggapi hal itu dengan diam. Andai saja bukan karena ketua, mungkin nyawa Shi Xiong sudah melayang tepat saat itu juga.

Dibalik diamnya, Shi Xiong memperhatikan sesuatu dan bergumam. "Melihat perilaku Li Wei, mestinya ia tak melihat tulisan ini. Apa mungkin hanya aku yang bisa melihatnya. Entah ini baik atau tidak, tapi tidak tahu kenapa ini menjadi sedikit aneh?" Gumam Shi Xiong terus berpikir.

Saat berpikir sedikit, Shi Xiong merasakan adanya niat membunuh disekitarnya. Merasa Li Wei akan benar-benar marah, Shi Xiong menjawab, "Eh, maaf senior. Aku malah ngelamun. Oh yah, ada dimanakah tempat ini?"

"Tempat ini adalah wilayah perguruan Bintang Biduk!" Ucap Li Wei dengan senyum ramahnya.

Belum sempat Shi Xiong mengucapkan sepatah kata, Li Wei memberikan makanan kepada Shi Xiong dan langsung pergi. Tampaknya, Li Wei benar-benar kesal.

Li Wei adalah seorang murid berbakat di perguruan Bintang Biduk. Bukan hanya itu, Li Wei juga mendapat perlakuan khusus dari tetua dan berada dalam pengawasan ketua perguruan Bintang Biduk. Hal itulah yang membuat Li Wei sangat dihormati.

Saat Li Wei tak di sapa oleh Shi Xiong, saat itulah amarah nya memuncak. Namun ia masih bisa menahannya. Sebab sebelumnya ketua perguruan Bintang Biduk memberikan pesan, bahwa siapa saja yang memperlakukan Shi Xiong dengan buruk maka sama saja dengan menyinggung ketua perguruan Bintang Biduk.

Sesaat setelah Li Wei pergi, Shi Xiong kembali melihat tulisan dihadapannya.

"Sistem Mall? apa itu?" Gumam Shi Xiong, Seketika menekan kolom 'Sistem Mall'. Selang beberapa waktu, Shi Xiong kemudian melihat berbagai item yang yang belum pernah Shi Xiong lihat sebelumnya.

Selain itu, Shi Xiong juga melihat item yang membuatnya bertekad untuk untuk mendapatkan item tersebut. Item itu tidak lain adalah sebuah kitab beladiri yang berada di tingkat Bintang platinum yang diyakini sebagai ilmu tingkat tertinggi.

Bahkan, kitab beladiri dengan tingkat Platinum di seluruh dunia dapat dihitung dengan jari. Karena kelangkaan dan dahsyatnya kekuatan yang dimiliki, Shi Xiong semakin bertekad untuk mendapatkannya.

Saat Shi Xiong hendak menekan tombol 'Beli', Shi Xiong kemudian mendapati poin nya tidak cukup. Bisa dibilang, saat ini poin yang dimiliki Shi Xiong hanya sekitar lima ratus poin yang diberikan di awal sebagai pendatang baru.

Meski punya lima ratus poin, namun nyatanya masih belum cukup. Sebab harga kitab beladiri yang diinginkan oleh Shi Xiong mencapai Seribu dua ratus poin.

Hal itu membuat Shi Xiong bertekad untuk menghasilkan poin secepat mungkin. Shi Xiong kemudian hendak melarikan diri dari gua hanya untuk menyelesaikan misi, yakni membunuh monster bintang tiga.

Sebelum Shi Xiong melancarkan rencana pelariannya. Shi Xiong segera memakan makanan yang diberikan Li Wei agar ia nantinya akan mempunyai tenaga untuk lari.

Saat Shi Xiong memakan makanan yang di bawa Li Wei, Shi Xiong terkejut. Sebab rasa makanan yang ia makan sangat pahit. Bahkan lebih pahit dari makanan yang diberikan oleh Pangeran Tang Ying.

Tentu, Shi Xiong yang tahu khasiatnya. Langsung memakan makanannya dengan cepat dan lahab.

Sementara itu, Li Wei terlihat berada di sekitar mulut gua. Li Wei kemudian terkejut sebab Shi Xiong memakannya dengan sangat lahab layaknya makanan enak dari restoran bintang enam.

Li Wei yang tahu akan rasanya, kemudian menggelengkan kepalanya. Li Wei masih tidak percaya. Melihat Shi Xiong menjilati piringnya karena makanannya telah habis. Li Wei kemudian memutuskan untuk membawa makanannya. namun kali ini dengan dosis dua kali lipat.

Selang beberapa waktu, Shi Xiong terciduk menjilati piringnya. Hal itu membuat Shi Xiong sedikit malu.

Shi Xiong yang melihat makanan di tangan Li Wei, kemudian melempar piringnya dan langsung memakan makanan yang dibawakan oleh Li Wei.

Baru sesuap, Shi Xiong dikagetkan dengan rasa pahit luar biasa. Berbeda dengan yang sebelumnya, kali ini Shi Xiong benar-benar nggak bisa menghabiskan makanannya.

Melihat hal itu, Li Wei kemudian tertawa di dalam hatinya. Ia sangat senang telah mengerjai Shi Xiong. Namun Li Wei Lagi-lagi dibuat kaget saat Shi Xiong memakannya lagi.

Tentu Shi Xiong yang merasa makanan itu akan memberikan tenaga dalam untuknya. Rela memakannya, meski rasanya sangat pahit hingga tak layak untuk di makan.

Alhasil, Li Wei hanya memilih untuk pergi. Belum sempat Li Wei pergi, Shi Xiong telah menghabiskan makanannya.

Betapa tidak tahu malunya Shi Xiong ketika langsung memanggil Li Wei dan meminta tambahan.

Li Wei kemudian pura-pura tidak mendengar. Sebab makanan itu terdiri dari tanaman herbal berusia minimal sepuluh tahun. Bisa di bilang, Li Wei menghabiskan waktunya sebanyak sebulan hanya untuk dua piring makanan seperti itu. Hal itu tentu karena harganya yang sangat mahal. Hal itu jugalah yang membuat Li Wei tak ingin menuruti kemauan Shi Xiong.

Setelah beberapa jam, Shi Xiong kemudian melancarkan pelariannya. Tepat tengah malam, Shi Xiong mengendap-endap menuju keluar. Namun, baru beberapa langkah keluar dari mulut gua, Shi Xiong jatuh dalam posisi berlutut. Tubuh Shi Xiong bergetar hebat, dan kehilangan tenaganya.