Chereads / Keberuntungan Sistem / Chapter 11 - Yuan E'r

Chapter 11 - Yuan E'r

Shi Xiong tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sampai ia tak punya tenaga sedikit pun. Shi Xiong kemudian mencoba sekuat tenaga namun hasilnya nihil. Shi Xiong memuntahkan darah segar. pertanyaan demi pertanyaan terlintas dibenak Shi Xiong.

Tak lama setelahnya, terdengar suara dari arah yang tidak terduga.

"Bukankah aku sudah bilang untuk tidak meninggalkan tempat ini? Kau akan selamanya berada ditempat ini sampai kau menjadi seorang pendekar bintang delapan." Seru sang monster.

"Maafkan aku, tapi aku punya urusan penting yang harus segera selesaikan." Balas Shi Xiong.

Monster tersebut memandangi Shi Xiong selama beberapa saat kemudian berpikir. "Apa mungkin ini ada hubungannya dengan poin keberuntungan?" Gumam sang monster.

Merasa terancam, Shi Xiong mengatakan, "Maaf senior tapi ini begitu mendesak.." Belum sempat Shi Xiong menyelesaikan perkataannya, monster itu bertanya, "Apakah sesuatu mendesak itu ada hubungannya dengan tugas dan poin keberuntungan?"

Mendengar pertanyaan sang monster, Shi Xiong kaget bukan main.

"Bagaimana mungkin dia tahu tentang itu? Apa ia bisa melihat sistem ini?" Ditengah kebingungan Shi Xiong, Sang monster kemudian mengeluarkan aura yang seketika menekan Shi Xiong. Bersamaan dengan itu, ia bertanya "Apa ini ada hubungannya dengan poin keberuntungan?"

"Ya, jika aku menyelesaikan misi ini, aku akan mendapatkan sepuluh poin keberuntungan. Dari mana senior tahu tentang poin keberuntungan?" Tanya Shi Xiong.

"Mulai sekarang panggil aku Guru Ling. Mulai hari ini kau akan menjadi peserta didik perguruan Bintang Biduk. Perguruan terkuat ke empat di Seluruh Kekaisaran Tang. Sekarang beri tahu aku dengan tugas yang diberikan sistem!" Seru Guru Ling.

"Misi dari sistem adalah membunuh monster bintang tiga." Jawab Shi Xiong.

"Bagus, kebetulan ada monster bintang tiga yang akan dihukum mati. Kau kutunjuk untuk menjadi algojo sementara." Ucap Guru Ling.

"Waktu hukuman adalah saat terbit matahari. Karena sekarang sudah tengah malam, kau istirahat lah." Seru Guru Ling.

Setelah beberapa saat disebuah ruangan.

"Li Wei, tangkap monster bintang tiga dari hutan dan buat alasan apapun untuk menjatuhinya hukuman mati."

"Tapi!"

"Lakukan sekarang juga atau kau yang menggantikan posisinya."

Alhasil, Li Wei dengan berat hati kehutan disaat semua orang lelap tertidur. Setelah sampai hutan, Li Wei kemudian mencari monster bintang tiga seorang diri. Setelah berjam-jam mencari, waktu hampir pagi. Namun kebanyakan yang ditemuinya malah monster bintang dua dan satu juga monster bintang empat dan lima.

Sehingga, Li Wei sedikit frustasi saat melihat matahari akan bersinar. Namun Li Wei kemudian akhirnya berjumpa dengan satu monster bintang tiga.

Tak menunda waktu, Li Wei kemudian menangkap dan membawa monster tersebut.

Kembali ke perguruan Bintang Biduk, hari telah pagi. Semua murid yang seratus persen merupakan monster bintang tujuh, berkumpul di satu tempat hanya untuk melihat satu monster bintang tiga dipenggal oleh Shi Xiong.

Saat Shi Xiong mengangkat pedangnya, suara histeris terdengar dari balik kerumunan. Hal itu juga membuat Shi Xiong tak jadi memenggal monster malang itu.

Pandangan semua orang kemudian tertuju pada seorang gadis kecil yang berteriak histeris bahkan memohon untuk tidak membunuh monster malang itu.

"Kumohon, jangan kau bunuh ayahku. Bunuhlah aku sebagai gantinya. Tapi kumohon lepaskan ayahku!" Ucap gadis kecil memohon dalam sujudnya. Semua orang memandangi nya.

Shi Xiong yang tidak tega, mengurungkan niatnya. Namun, Guru Ling yang hanya ingin Shi Xiong segera mendapatkan poin keberuntungan, malah menggunakan trik licik.

Guru Ling menggunakan buff yang dimilikinya yang ternyata, sebagai monster bintang tujuh, Guru Ling mempunyai efek buff untuk mengendalikan orang lain.

Awalnya gadis kecil itu merasa lega saat Shi Xiong mengurungkan niatnya, namun karena ia dikendalikan. Maka saat itu juga, Shi Xiong mengangkat pedangnya.

Menyadari akan wafat, monster itu kemudian mengenang masa lalu dengan air mata.

Sepuluh tahun lalu, monster bintang tiga itu ditolong oleh seorang pendekar manusia. Sehingga monster bintang tiga itu baik terhadap manusia. Suatu hari, ia menemukan seorang bayi yang hanyut bersama dengan surat. Dari surat itu, ia kemudian memberikan nama kepada gadis kecil yang ditemukan nya dengan sebutan, Yuan E'r.

Monster malang itu kemudian menutup matanya dalam dan berkata dalam hati, "Yuan E'r, maaf mulai hari ini, jagalah dirimu baik-baik."

Tak sampai sedetik, monster malang itu meregang nyawa saat itu juga.

Misi pertama selesai, hadiah Sepuluh poin keberuntungan. Misi selanjutnya akan tiba dalam dua hari.

Saat terpenggal, darah monster malang itu mengenai wajah gadis kecil itu. Kali ini, gadis kecil itu malah menjadi seperti patung. Ia tak mampu lagi berbicara apalagi bergerak. Tubuhnya juga lemas.

Tampaknya, gadis kecil itu benar-benar syok atas meninggalnya monster yang telah membesarkannya. Saat perguruan memutuskan membunuh gadis kecil itu, Shi Xiong kemudian menolongnya dengan memaksa Guru Ling membatalkan perintah.

Guru Ling tentu tahu ini semua karena keegoisannya. Sehingga ia menuruti kemauan Shi Xiong. Alhasil, Shi Xiong kemudian merawat gadis kecil itu seorang diri.

Dua puluh empat jam telah berlalu, namun gadis kecil itu masih tidak sadar. Beberapa jam setelahnya, gadis kecil itu tiba-tiba menangis begitu keras sampai menghebohkan perguruan Bintang Biduk. Shi Xiong yang merasa bersalah mencoba untuk menenangkan gadis kecil itu.

Naas, saat gadis kecil atau kita sebut saja Yuan E'r melihat Shi Xiong, ia menjadi semakin menggila dan melempar semua yang bisa dilemparnya kearah Shi Xiong. Dengan sedikit usaha keras, Shi Xiong mampu menenangkan Yuan E'r dengan memeluknya erat.

Perasaan hangat pelukan itu membuat Yuan E'r lupa kalau orang yang memeluk dirinya adalah yang membunuh ayahnya.

Dalam pelukan itu, Yuan E'r menangis sambil terbayang kenangan masa lalu.

Yuan E'r membayangkan saat ia masih balita, ia dirawat oleh monster bintang tiga yang berbentuk seperti manusia rubah. Yuan E'r melewati setiap waktunya bersama dengan ayahnya yang adalah monster.

Hal itu dikarenakan jika ia bermain ketempat lain, maka bisa saja ia akan dibunuh oleh seekor monster yang tidak menyukai manusia. Sehingga seumur hidup gadis kecil itu dihabiskan bersama dengan ayahnya.

ia bermain, belajar dan berlatih bersama ayahnya. Sampai pada akhirnya, Yuan E'r bahkan tak mengerti hubungan antara jantan dan betina. Hal itu dikarenakan ia tak pernah melihat seorang pria selama hidupnya. Bisa dibilang, Shi Xiong adalah manusia dengan jenis kelamin laki-laki pertama yang dilihat Yuan E'r.

Namun, saat ini kebencian telah tertanam didalam diri Yuan E'r. Yuan E'r bahkan sangat membencinya. Semua itu berawal saat Shi Xiong membunuh ayahnya.

Sementara itu, Shi Xiong benar-benar menjadi semakin bersalah. "Brengsek! Guru Ling kau benar-benar keterlaluan." Gumam Shi Xiong dengan perasaan marah, yang saat itu masih dalam posisi berpelukan dengan Yuan E'r.