Karena keegoisan Guru Ling, Shi Xiong sangat marah. Namun Shi Xiong sadar, tak bisa berbuat banyak. Shi Xiong hanya bisa menerima kemarahan Yuan E'r padanya. Karena kenyataannya, dengan tangannya lah ia membunuh ayah Yuan E'r. Karena kesal, Shi Xiong memutuskan untuk melarikan diri dari perguruan Bintang Biduk.
Li Wei yang membawa ayah Yuan E'r untuk dihukum mati, turut merasa bersalah. Mengetahui Shi Xiong ingin pergi dari perguruan Bintang Biduk, Li Wei memutuskan untuk membantu.
Li Wei punya dua alasan kuat untuk membantu Shi Xiong. Pertama, ia merasa bersalah sebab karena dirinya lah semua itu terjadi. Sementara alasan yang kedua adalah karena memang Li Wei tidak suka dengan keberadaan Shi Xiong di perguruan Bintang Biduk.
Alhasil, Shi Xiong dan Li Wei mendiskusikan rencana pelarian Shi Xiong bersama gadis kecil Yuan E'r. Setelah berdiskusi cukup panjang, dibuatlah rencana pelarian Shi Xiong.
Rencana itu akan dilakukan pada saat malam purnama. Sebab pada malam itu, seluruh penghuni perguruan Bintang Biduk akan melakukan ritual dan berkumpul di aula perguruan.
Tepat pada saat itulah, Li Wei akan menyibukkan Guru Ling sedangkan Shi Xiong beralasan akan menenangkan gadis kecil Yuan E'r karena merasa bersalah.
Setelah lama menunggu, tibalah malam purnama. Seluruh penghuni perguruan Bintang Biduk berkumpul di aula perguruan untuk melakukan ritual yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Li Wei kemudian melakukan semua yang dia bisa untuk menyibukkan Guru Ling. Sementara itu, Shi Xiong yang beralasan merawat Yuan E'r, melancarkan aksinya untuk melarikan diri dari perguruan Bintang Biduk.
Semua berjalan lancar, namun gadis kecil Yuan E'r menolak untuk pergi bersama Shi Xiong. Alasannya hanya satu, karena ia sangat membencinya.
Untuk mengatasi masalah itu, Shi Xiong dan Li Wei menyiapkan rencana B. Yaitu dengan membius Yuan E'r menggunakan ramuan yang diracik oleh Li Wei.
Meski terdengar mudah, namun siapa sangka gadis kecil Yuan E'r mempunyai kemampuan beladiri yang cukup lumayan. Shi Xiong dibuat kesulitan membius Yuan E'r. Seeangan demi serangan dilancarkan oleh Yuan E'r. Namun Shi Xiong hanya menghindar dan tidak membalas.
Setelah beberapa waktu bertengkar, Shi Xiong berhasil membius Yuan E'r dengan kain yang telah dibubuhi ramuan tidur.
Akhirnya, Shi Xiong membawa Yuan E'r dengan posisi ala Romeo and Juliet. Shi Xiong pergi dengan sangat mudah dari perguruan Bintang Biduk. Hal itu dikarenakan semua orang sibuk dengan ritualnya.
Setelah beberapa saat Shi Xiong kemudian memutuskan untuk beristirahat di dalam sebuah gua. Suasana didalam gua sangat sunyi dan gelap juga sangat dingin.
Setelah beberapa saat, Shi Xiong kembali dari mengumpulkan kayu bakar disekitar mulut gua. Dengan kayu bakar itu, Shi Xiong membuat api unggun. Shi Xiong kemudian menoleh kearah gadis kecil Yuan E'r. Shi Xiong terus memandangi Yuan E'r dengan pandangan terpesona.
Dengan wajah imut dan kulitnya yang putih, Yuan E'r berhasil membuat Shi Xiong terpesona dengan kecantikan yang dimilikinya. Shi Xiong kemudian bergumam, "Sangat Cantik" Sambil terus memandangi Yuan E'r sampai Shi Xiong merasa ngantuk.
Sementara itu, Li Wei di perguruan Bintang Biduk sedang duduk ditempat paling depan. Li Wei memandangi langit sambil bergumam, "Shi Xiong, ini akan menjadi malam kalian berdua. Aku baik bukan?"
Belum sempat Shi Xiong tertidur, Yuan E'r sadar. Melihat Yuan E'r sadar, Shi Xiong malah salah tingkah, sebab terciduk memandangi Yuan E'r. Merasa dalam bahaya, Shi Xiong kemudian bersiap dengan segala kemungkinan.
Saat Shi Xiong mengira akan diserang, Shi Xiong malah dibuat kaget. Yuan E'r secara agresif memeluk Shi Xiong dan menciumnya. Shi Xiong kemudian mengumpat didalam hati, "Sialan kau Li Wei, untung aku bukanlah orang sembarangan!".
Shi Xiong sempat mengelak sesaat, namun udara dingin dan kehangatan api unggun serta tampilan Yuan E'r, membuat peristiwa itu terjadi.
Saat pagi hari tiba, seluruh perguruan Bintang Biduk dibuat heboh dengan kemarahan Guru Ling yang menyadari Shi Xiong pergi. Tentu, satu-satunya orang yang biasa-biasa aja adalah Li Wei. Meski begitu, Li Wei tetap berakting ala drama Korea saat Guru Ling marah besar.
Li Wei tak habis pikir, betapa pentingnya Shi Xiong bagi Guru Ling sampai memerintahkan seluruh murid perguruan Bintang Biduk untuk mencari keberadaan Shi Xiong.
Sebenarnya, bukan Shi Xiong yang diinginkan oleh Guru Ling melainkan murid kesayangannya, Feng Shui. Hanya dengan poin keberuntungan yang dihasilkan oleh Shi Xiong-lah yang bisa menghidupkan muridnya itu.
Li Wei merasa hidupnya akan tamat seandainya Guru Ling tau kalau ialah yang membantu Shi Xiong pergi. Alhasil, Li Wei melakukan semua yang dia bisa untuk mengalihkan kecurigaan Guru Ling. Tentu, Li Wei melakukan nya dengan akting ala drama Korea yang dikuasainya.
Saking pintarnya Li Wei berakting ala drama korea, Guru Ling tidak menaruh curiga padanya. Namun, Li Wei tetap disuruh mencari Shi Xiong. Li Wei yang merasa direpotkan pada akhirnya merasa menyesal telah membantu Shi Xiong.
Namun apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Dengan perasaan kesal, Li Wei keluar ke hutan untuk mencari Shi Xiong dan Yuan E'r.
Sementara itu, Shi Xiong kembali dari menangkap beberapa monster bintang satu untuk kemudian dipanggang. Sesampainya di gua, Shi Xiong melihat Yuan E'r tengah menangis seorang diri.
Berniat menenangkan Yuan E'r, Shi Xiong berusaha mendekat. Namun Shi Xiong lagi-lagi dilempar dengan beberapa batu. Meski Shi Xiong menghindar dengan sangat baik, namun notifikasi sistem membuatnya hilang fokus. Hal itu membuat satu batu mengenai jidatnya yang kemudia berdarah.
#**Misi tetap di dapatkan.
Bantu Yuan E'r menemukan kedua orang tua kandungnya.
Hadiah : Seratus poin keberuntungan
#Misi harian.
Dapatkan kepercayaan Yuan E'r
Hadiah : Dua puluh poin keberuntungan.
Hukuman jika gagal : Tidak dapat bicara dalam seminggu**.
"Hm, bisakah aku mendapatkan informasi tentang orang tua Yuan E'r?" Tanya Shi Xiong pada sistem.
Biaya informasi memerlukan tiga ratus lima puluh poin keberuntungan. Ingin menukarkan poin?
"Tidak! Sangat mahal. Aku tidak mau. Harganya tidak sesuai dengan hadiahnya." Seru Shi Xiong pada sistem.
Tuan dapat membeli potongan informasi yang harganya lebih murah.
"Baiklah, berapa harganya?"
Posisi, Suku, Spesies.
Pilih satu dari tiga informasi dengan harga Seratus lima belas poin. Setelah diskon harga mencapai Tujuh puluh lima poin keberuntungan. Ingin membeli?
"Tujuh puluh lima? Bukankah itu berarti jika aku berhasil, aku hanya mendapat dua puluh lima poin? Tidak adil! Bisakah sedikit lebih murah?"
Tidak bisa! Sekarang tuan ingin beli atau tidak?
"Ya sudahlah, tidak ada pilihan lain. Aku beli."
Posisi, Suku, Spesies.
Pilih satu dari ketiga informasi ini!
"Posisi!"
Ibu kota Negri sains.
"Hah, cuman empat kata? Dihargai tujuh puluh lima poin keberuntungan? kau menipuku yah."
Maaf aku tak menipu. Ilmu adalah emas, tentu saja harganya mahal.
Ingin sekali Shi Xiong mengumpat, namun Yuan E'r membuat perhatian Shi Xiong teralihkan.
"Ehm... Apa yang kau lakukan padaku semalam?" Tanya Yuan E'r dengan wajah memerah dengan sedikit ingatan tidak jelas dibenaknya.
"Gawat! Sepertinya Yuan E'r mengingat peristiwa itu!" Gumam Shi Xiong.