"Kutemukan kau!" teriak Aarav menghentikan lompatan yang sejak tadi dia lakukan. Panah yang mengejarnya sejak tadi, langsung mengarah pada dadanya.
Dua temannya yang masih tersisa, hanya membuka mulut tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Tubuh mereka tidak dapat bergerak sedikit pun, rasa takut yang mereka alami membuat tubuhnya tidak dapat bergerak.
"Aarav!" teriak pria pemegang tombak setelah mematung beberapa saat. Tangan yang memegang tombak, segera terjulur ke depan. Mencoba menangkis panah yang mendekat ke arah Aarav saat ini.
Namun karena jarak yang lumayan jauh, tentu saja hal seperti itu tidak akan bisa terjadi. Mereka tidak sedang berada di dalam sebuah novel atau film. Tidak akan ada pertolongan yang secara ajaib dan tiba-tiba mereka dapatkan. Mendapatkan serangan seperti itu, tidak akan bisa dihindari hanya dengan sebuah keajaiban.
