"Maaf, ada apa ini?"
Pertanyaan lirih keluar begitu saja dari bibir Ika. Satu tawa kencang menyembur keluar dari bibir Ica.
Ya, inilah yang Ica tunggu-tunggu. Jika ia tak bisa membalaskan emosinya pada Rena, berarti mamanya harus mendapatkan ganjaran.
"Makanya, Tante. Kalau punya anak itu tolong didik dengan benar. Enak saja mau mengacaukan ulang tahunku dan menjadi princess diacaraku. Dia pikir, Rena siapa?" tanya Ica ketus.
Gea yang melihat keponakannya merasa hal itu terlalu bmberlebihan. Ia meminta Ica untuk mengakhiri. Memberikan kode mata namun Ica masih setia dengan gayanya yang angkuh.
"Tolong, ya Tante. Jangan mencoba-coba membuat Ica marah atau saya akan benar-benar pergi!" ucap Ica mengertak.
Sementara Keny yang menjadi dalang dibalik tamparan itu masih terlihat mematung. Nafasnya naik turun. Dilain sisi ada hal yang membuatnya emosi makin naik
"Sini kamu," desis Keny emosi. Menarik tangan wanita berwajah kalem itu menghindar dari Gea maupun Ica.