"Ya, gak papa lagi. Kalau kalian emang jodoh, mau gimana? Tapi, lu beneran pacaran kan sama kak reza?" tanya keyla tampak memastikan.
Niko kembali terdiam tak bisa menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Ah, niko harus menjawab apa? Tapi, kalau nggak di iyain bisa bahaya semisal keyla tau niko pacaranya sama calvin.
"Eum—," Belum sempat niko menyelesaikan ucapanya tiba-tiba saja ponsel miliknya berdering dan spontan membuat keyla menatap nomor panggilan yang tertera di layarnya.
"Ada yang nelfon nih," kata keyla langsung memberikan ponselnya ke niko.
"Siapa?" tanya niko, keyla menggidik bahunya tak tau.
"Hum, yaudah bentar gua angkat dulu" Keyla mengangguk membiarkan niko mengangkat telfonnya.
*Panggilan berlangsung*
[Hallo?] Sapa niko.
[Hallo, ini niko?] Tanyanya seseorang dari sebrang telfon.
[Hum, iya. Ini siapa?]
[Reza]
[Kak reza?] Tanya niko, sementara keyla yang mendengar nama reza di sebut sama niko membuatnya terbelalak sempurna. Sumpah demi apa? Reza menelfon niko. Jadi pemikiranya selama ini benar, kalau niko dan reza itu pacaran. Tapi, kok nomornya nggak di save ya? Pikir keyla bingung dan terlihat senang.
Keyla langsung membeludak bertanya dengan beruntun ke arah niko," Kak reza? L-lu beneran pacaran sama kak reza?" tanya keyla yang sudah berteriak histeris macam manusia kesetanan.
"Sttt!" kata niko menyuruh keyla untuk diam sejenak. Namun, tetap saja keyla masih menggangu dirinya yang sedang mengangkat telfon dari reza sampai seseorang datang membuat keyla berhenti dan kembali bersikap kalem di hadapan cowok tersebut, siapa lagi kalau bukan calvin.
"Cowok lu tuh, awas ganggu lagi!" ucap niko yang sedikit beringsut dan menjauh dari mereka berdua.
Keyla terkekeh, dia mengangkat tanganya dan berpose dua jari di hadapan niko kemudian beralih menatap calvin yang sedari tadi ikut penasaran sama apa yang mereka bahas.
"Kenapa?" tanya calvin, calvin menilik dan mulai melihat niko yang sedang mengangkat telfon dari seseorang.
"Dia nelfon siapa?" batin calvin yang merasa tak senang.
Keyla menggeleng pelan," Gak papa sayang. Itu, sih niko punya pacar." Jawab keyla.
"P-pacar?" tanya calvin yang agak terkejut. Keyla mengangguk sambil tersenyum ke arah calvin sementara, dia menyimpan banya pertanyaan untuk niko nanti setelah pulang.
Calvin bisa mendengar sedikit obrolan niko dengan seseorang. Dia sangat penasaran sebenarnya niko sedang mengangkat telfon dari siapa, kenapa pakai senyum-senyum gitu, di tambah saat melihat niko sambil tertawa bahagia yang membuat calvin berdecak dan ingin marah.
Calvin mendengus, dia menahan emosi yang meruak di hati saat mendengar niko memanggil nama sesorang yang sangat tak di sukanya itu, ternyata niko sedang mengangkat telfon dari reza! Calvin melotot tajam, menatap ke arah niko yang belum di sadari oleh keyla. Niko terpaku saat pandanganya berhenti dan saling menatap dengan calvin.
Niko dengan segera menyudahi telfonnya dengan reza sebelum calvin semakin marah.
[Kak reza]
[Iya, niko kenapa?]
[Udah ya, aku mau pulang]
[Oh, iya. Mau di jemput?]
[Gak, usah kak]
[Oh, oke]
Setelah itu, niko langsung memasukan kembali ponselnya dalam saku celana kemudian berjalan mendekati mereka berdua.
"Cie, lama banget nelfonnya. Bahas apan sih?" ledek keyla semakin jadi sementara calvin ekspresinya berubah datar saat tau ternyata niko diam-diam lagi dekat sama si reza-reza itu. Aduh, kenapa calvin tak suka ya? Apa calvin se cemburu itu?! entahlah, calvin juga tak mau memikirkanya.
"Yaudah, pulang yuk sayang!" ajak calvin dan tanganya langsung merangkul bahu milik keyla.
Keyla mengangguk pelan," nik lu jadi ikut kan?" tanya keyla yang menoleh ke samping.
"Jadi, ayok"
Mereka bertiga akhirnya keluar dari dalam lingkungan kampus menuju parkiran mobil. Niko yang terus saja menahan perasaan cemburunya yang terlanjur merusuk di hati membuatnya harus melihat calvin berjalan berdampingan dengan keyla. Lagi pula ini hanya sementara kan, dan terjadi beberapa menit saja? Setelah itu, dia akan menghabiskan waktunya berduan dengan calvin.
Niko duduk di belakang kursi penumpang sedangkan keyla duduk di kursi depan samping kemudi dekat calvin.
Selama di perjalanan sepertinya calvin melakukanya dengan sengaja dan bersikap mesra bersama keyla di hadapan niko.
Apa maksudnya coba? Bukannya calvin sudah berjanji pada dirinya kalau calvin tak akan melakukan itu!
Niko meremas sembari mengepal kedua tanganya dan menjadi sangat cemburu. Kalau tau begini, lebih baik niko meminta reza untuk menjemputnya.
"Ih, sayang jangan gini. Aku malu ada niko," kata keyla yang sedari tadi tanganya tak berhenti di elus dan genggam oleh sang kekasih.
"Gak pap dong sayang. Lagian, niko kan udah punya pacar. Jadi, kalau dia mau ya sama pacarnya lah" jawab calvin yang menekan kata pacar yang artinya dia sedang menyindir kekasih gelapnya itu.
Niko memuncukan bibirnya kesal. Tuh, kan benar! Calvin itu memang sengaja membuatnya marah, niko langsung memalingkan mukanya dan menatap ke samping jendela mobil seraya memandang gedung-gedung yang menjulang tinggi di luar.
Niko tak sengaja melihat adegan calvin yang mengecup kening keyla di hadapanya itu, Tunggu! Maksud calvin apa ya? Dia sengaja? Di tambah timing yang tepat saat niko melihat mereka berdua, calvin sudah tau kalau niko akan cemburu dan marah. Yang ternyata calvin memang mau membalas dendam dan membuat niko kesal karena sudah berani melawanya dan mencoba mendekati cowok lain selain dirinya.
"Calvin sengaja ya," batin niko kesal. Saat melihat itu dia benar merasakan sakit. Namun, saat ini bukan saatnya untuk memikirkan hal tersebut. Rasanya niko ingin cepat sampai dan berharap akan menghilang dari muka bumi ini kalau memang di paksa harus melihat ke uwuan mereka berdua.
Lima belas menit perjalanan menuju rumah keyla akhirnya sampai juga. Sebelum turun keyla mencium tangan calvin lembut kemudian di lanjutkan dengan calvin yang mengelus kepala keyla penuh sayang.
"Makasih ya sayang," kata keyla dan mendapat sebuah anggukan kecil dari calvin.
"Kalau udah sampe rumah jangan lupa kabarin aku," katanya lagi.
"Iya, sayang." Jawab calvin membuat senyum keyla mengembang.
Keyla beralih melihat niko yang duduk di belakang penumpang. " Nik, gua duluan ya." Pamitnya.
"Iye, ati-ati lu"
Kemudian keyla segera turun dari dalam mobil, keyla melambaikan tanganya saat calvin membunyikan klakson mobil dan melesat keluar dari perkarangan rumah milik keyla.
Di pertengahan jalan yang belum terlalu jauh jaraknya dari rumah keyla. Calvin berhenti dan meminggirkan mobilnya di pinggir jalan. Calvin menyuruh niko untuk duduk di depan. Tapi, niko acuh dan memang tak mau menjawab omongan calvin.
"Sayang," panggil calvin.
"Duduk di depan sini!" suruh calvin yang menarik pelan tangan niko namun langsung di tepisnya kasar.
"Apansi, udah jalan. " Jawab niko yang sama sekali tak mau menatap calvin.
"Duduk di depan"
"Males," jawab niko yang sedari tadi hanya memandang arah jendela.
"Hei?" panggil calvin yang meraih kembali tangan niko.
"Ribet banget sih tinggal jalan doang!" dengus niko.