Chereads / Sweet cheating (BL) / Chapter 20 - Viginti

Chapter 20 - Viginti

Calvin memasang rechet helm sembari mengeluarkan motornya dari dalam garasi mobil. Calvin menjalankan gas motornya dan meninggalkan perkarangan rumahnya.

Calvin langsung meluncur membelikan niko ayam kfc sama martabak sebelum dia sampai di apartemen.

Sementara di tempat lain, sambil menunggu calvin datang. Katanya niko ingin main ps jadi, tanpa menunggu lama niko langsung beranjak dari atas kasur dan berjalan mendekati lemari pakaian yang terdapat baju-baju milik calvin yang sudah tersusun rapi di dalam.

Seingat niko, calvin menyembunyikan psnya di dalam lemari. Soalnya niko pernah mergokin calvin yang menyimpan barangnya itu di dalam lemarinya.

Niko membongkar semua isi dalam lemari yang sekarang menjadi berantakan gara-gara niko. Niko sedang mencari game ps yang sempat di sembunyiin sama calvin dari niko. Padahal niko itu bisa main walapun terkadang suka marah-marah pas kalah terus nggak ke sengaja ngerusakin ps milik calvin.

Makanya sekarang calvin malas buat meminjamkanya lagi ke niko. Takut semuanya jadi rusak kalau sudah di tangan niko.

"Calvin nyimpenya dimana sih? Kayaknya seingat gua di dalam lemari ini dah" kata niko yang tetap bersikukuh mencarinya di dalam lemari. Berkali-kali niko berdecak saat tidak menemukan barang yang niko inginkan sampai mengacak rambutnya kasar karena kesal.

"Di sini gak ada!"

"Di sini juga"

"Ih, dimana sih" Niko berdecih, dia beralih pada lemari yang tersisa dan belum sama sekali niko sentuh. Niko langsung membukanya, mata niko berbinar betapa terkejutnya saat niko mendapati sesuatu barang yang sedari tadi niko mencarinya tetapi tidak ketemu dan ternyata barang itu berada di dalam lamari yang ada di sebelahnya.

"Ah, di sini"

Terdengar suara pintu yang terbuka lebar dari kamarnya, calvin yang baru saja masuk ke dalam kamar sembari membawa bungkusan plastik di tangannya kini menjadi tercengang karena melihat semua pakaiannya terhambur di luar dan kamar yang juga ikut berantakan seperti kapal pecah.

"Kenapa kamar jadi berantakan kaya gini? Jangan-jangan?!" Batin calvin yang langsung panik. Namun, langkah kakinya menjadi terhenti, matanya terpaku saat mendapati niko yang sedang memegang box berisikan ps miliknya yang sudah di simpannya dengan baik dari jangkaun niko.

"Niko" Panggil calvin yang mulai meletakan bungkusan plastik di atas meja, niko berkelebat dan menoleh ke sumber suara tersebut, bibirnya mengatup saat calvin sudah datang. Niko langsung tersenyum kemudian beranjak dari duduknya yang di lantai dan berlari kecil sembari memeluk calvin yang mengalungkan tanganya di leher calvin.

Calvin yang melihat niko berlari mengarahnya spontan merentangkan tangannya lalu beralih menggedong tubuh niko yang tiba-tiba saja memeluknya dari depan.

"Pelan-pelan niko" Ucap calvin, niko tak terlalu memperdulikanya dia langsung menidurkan kepalanya di bahu calvin yang katanya kangen sama calvin soalnya sudah tiga jam lamanya mereka nggak ketemu.

"Kangen ama ayang" Cicit niko sembari mengerucut bibirnya. Sudut bibir calvin tertarik dalam. Padahal baru beberapa jam saja, bagaimana dengan seminggu? Ah, calvin tak sanggup.

"Bayi gedenya siapa si ini? Gemesin banget tau, unch unch" Calvin menguyel-uyel pipi cembung niko yang memang sengaja di perlihatkan sama calvin, calvin langsung mencium pipi niko lembut.

"Udah, ih" Calvin terkekeh tetapi senyumnya memudar saat,–

"Tunggu, ini kenapa kamar jadi kapal pecah kaya gini? Siapa yang berantakin?!" Tanya calvin yang masih posisi menggendong niko posisi koala hug. Niko membulat, mendadak membisu sembari menggit bibir bawahnya.

"A-anu tuh a—,

"Hum?" Niko memalingkan wajahnya ke arah lain saat calvin mulai menatapnya.

"Niko yang berantakin?" Tanya calvin, niko mengangguk kecil sambil menggaruk tengkuknya karena takut di marahin sama calvin. Walaupun, begitu niko tetap memasang wajah cute dan manjanya di hadapan calvin.

Calvin mulai mengedarkan sudut pandang matanya ke seluruh ruangan yang ada sekitar kamarnya, terlihat baju-baju semua berserakan di mana-mana bahkan celana dalam pun juga ikutan terhambur gara-gara ulah niko yang menyebalkan. Calvin hanya bisa mengelus dada, calvin ingin marah tapi saat melihat mimik wajah niko yang menggemaskan seperti itu rasanya calvin tak sanggup.

"Memang kamu nyari apa?"

"Ps"Jawab niko.

"Ps?" Niko mengangguk sembari menunjuk box yang ada di atas ranjang. Calvin mengikuti arah telunjuk niko, padahal calvin sudah menyembunyikan dan menyimpannya di tempat aman tetapi masih bisa di temukan juga sama niko.

"Mau main ps?" Niko mengangguk lagi sambil senyum-senyum supaya niko menginjinkan. Bagaimana ya? Masalahnya calvin itu kurang percaya sama niko kalau sehabis main bukan kembali dengan baik malah menjadi rusak gara-gara niko. Soalnya setau calvin, niko kalau main game itu gak suka sama yang namanya kalah, niko maunya menang terus. Makanya suka bantingin ps milik calvin yang sekarang sudah 3 rusak karena niko.

"Gak"

"Ish, pelit lu. Gua janji gak bakal ngerusakin lagi. Suer calvin suerr" Ucap niko menunjukan dua jari tangannya berusaha meyakinkan kekasihnya tersebut.

"Gak mauu" ledek calvin.

"Calvin"

"Apa sayang"

"Boleh ya, pelit banget sih timbang minjem doang elah"

"Kamu gak bisa di percaya"

"Calvinnn" Niko menggoyang-goyangkan tubuh calvin supaya membolehkannya. Sementara, calvin memang sengaja tak menjawab.

"Calvin, jangan pelit"

"Tuh, kan. Kamu ih sengaja gak ngejawabin aku" Calvin melirik tajam ke arah niko. Sedangkan yang di tatap sama calvin malah merasa tidak takut dan semakin menantang.

"Pinjemmm" Niko mencubit-cubit tangan calvin bahkan sampe menggitnya karena kesal. Gigitan niko juga nggak bakal ngaruh ke calvin, soalnya orangnya udah kebal ama yang gituan. Beda lagi kalau calvin yang menggigit niko, belum kelar aja paling niko udah minta ampun sama calvin.

Calvin tak merespon, dia berjalan mendekati kasur dan menyuruhnya untuk duduk dan diam di atas sana. Calvin melarangnya untuk turun dari atas ranjang sebelum calvin membereskan semuanya.

"Calvin" Niko memanggil dengan nada yang manja tetapi calvin hanya menyahut dengan berdeham saja.

"Vinnn"

"Jangan hm,hm aja dong. Mau jadi nisa sabyan? Dari tadi gua panggilin jawaban lu cuma ham hem ham hem"Protes niko, niko ingin beranjak dari atas kasur namun belum sampai kakinya menginjak atas lantai, niko sudah mendapat peringatan dari calvin yang menunjuknya.

"Mau kemana?"

"T-urun mwehehe"

"Gak, gak. Diam aja di situ!" Niko berdecak,"Nggak mau ah. Kamu sih diamin aku"Kata niko.

"Siapa suruh berantakin kamar?" Balas calvin sembari memungut pakaian yang terhambur dan kembali melipatnya dengan rapi.

"Siapa suruh juga nyembunyiin ps dari gua?" Jawab niko yang tak mau kalah, niko menengkurupkan badannya di atas kasur sambil menonton pertunjukan gratis.

"Ps terus, mending tugas dari bu arum kamu kerjain" Niko kesal dan langsung melempar bantal ke arah calvin.

"Niko!!" Pekik calvin tajam saat melihat cowok mungil itu menjulurkan lidah ke arahnya. Benar-benar meledek, dan membuat calvin geram.