Chereads / Sweet cheating (BL) / Chapter 4 - Quattuor

Chapter 4 - Quattuor

Niko tersenyum sembari mengangguk kemudian kembali memeluk calvin.

"Aku sayang kamu vin"

"Aku juga sayang kamu"Calvin memberi tanda kiss di bibir mungilnya.

"Kita jalanin aja dulu ya"Niko mengangguk, calvin tersenyum. Sejujurnya, hati kecil niko nggak rela saat dirinya mengiyakan ucapan calvin. Tapi, dengan calvin merespon perasaanya saja sudah lebih cukup buat niko. Perjuangan yang tak tahu malu ini membuat niko semakin gencar ingin merebut calvin dari keyla. Entahlah, tanggapan orang nantinya gimana.

Menjadi pelakor dalam hubungan heteroseksual? Lucu sekali.

"Ganti baju sana" Suruh calvin mulai merenggangkan pelukannya tetapi di tahan oleh niko yang masih ingin memeluknya.

"Nanti aja ih, aku masi pengen peluk"Katanya manja, niko mendusel-dusel dalam dekapan calvin.

"Manja banget sih"Calvin mengecup kening niko sembari mengelus-elus kepalanya. Hingga tanpa tersadar mereka berdua sama-sama tertidur dengan masih memeluk satu sama lain.

^^^

"Ngapain sih, Lama banget? nanti kita kehabisan. Katanya, mau nyobain boba terbaru" Omel Calvin yang saat ini berdiri di ambang pintu. Calvin melihat niko sedang memilih baju yang sejak tadi belum kelar-kelar. Satu kata buat niko, Ribet! Riwehnya ngelebihin anak cewek.

"Sabar sat" Sahut niko dengan suara ngeggas dan nggak bisa santai.

Calvin menghela napasnya, calvin berjalan mendekati niko yang berdiri di depan lemari. "kamu nyari apa?" Tanya calvin bingung.

"Baju"Jawab niko ketus dan lagi malas menanggapi.

"Ini, aja udah bagus kok. Keliatan ganteng lagi"Puji calvin menilai penampilan niko. Yang di puji malah merasa tak puas, dia menatap calvin dengan kesal.

"Jelek"Kata niko.

"Bagus"

"Jelek"

"Bagus sayang"

"Jelek ayang"Calvin menarik napasnya.

"Yaudah, gak usah pake baju"Niko mencembikkan bibirnya."Udah sana, Kalau kamu ke sini cuma ganggu"Niko mendorong calvin keluar kamar.

"Jangan lama. 5 menit kamu gak keluar kamar, aku antarin keyla les piano"Ucap calvin dari luar, niko berdecak membuka pintu kamar dan menyembulkan kepalanya dari bilik pintu.

"Awas, aja kalau sampe gue tau lo jalan sama keyla. Pulang-pulang gue tonjok lu!"Ancam niko kemudian menutup kembali pintu kamar dengan keras. Calvin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku niko seperti kekanakkan. Bahkan calvin tak percaya bahwa niko adalah seorang cowok. Di pandang-pandang mungkin dulu pertama kali niko lahir jiwanya terjebak dalam tubuh cowok. Mungkin, pikir calvin.

Beberapa saat kemudian setelah menunggu setengah jam akhirnya peran utama dalam cerita antik ini muncul juga dari permukaan kamar. Calvin yang menunggu niko sampai tertidur di atas sofa karena saking lamanya di dalam kamar. Padahal cuma cari baju yang cocok dan pas menurut niko.

"Woi!" Sentak niko ketika sudah berdiri di hadapan calvin.

"Calvin"Niko menendang kaki calvin, sementara calvin belum juga membuka matanya dan membuat niko sebal.

"Calvin! Ish Malah tidur"

Niko berdecak pelan dia menepuk pipi calvin, "Ayangg" Panggil niko.

"Ayang! Kok tidur sih"Niko menggoyang-goyangkan badan calvin.

Calvin berjengit, ia menyipit dan melihat niko yang sedang menatapnya. Calvin mengucek matanya sembari tersenyum.

"Udah?" Niko mengangguk kemudian menarik tangan calvin mengajaknya segera berangkat.

"Bentar, sayang. Aku mau cuci muka "Calvin berjejak menuju wastafel kamar mandi. Sementara niko sembari menunggu calvin, ia bermain ponsel.

Niko mendongak saat melihat calvin keluar dari dalam kamar mandi. Niko beranjak, calvin menggandeng tangan niko melangkahkan kakinya pergi.

Mereka sudah tiba di mini mall, kini mereka berjalan mencari cafe terbaru di dalam mall. Katanya, niko. Niko ingin merasakan boba varian terbaru.

"Ayang, nanti kita mampir ke toko sepatu ya" Ucap niko, niko memakai masker hitam dan berjalan mendahului calvin.

"Sepatu lagi?" Tanya calvin heran. Bukannya apa, di rak sepatu hampir segudang punya niko semua. Bahkan sepatu milik calvin mungkin bisa di hidung dengan jari.

Niko mengangguk, niko berbalik badan sambil berjalan mundur. Ia memperhatikan calvin yang menatapnya. " Sepatu kamu udah banyak" Jawab calvin.

"Buat ganti-ganti. Masak itu terus" Sahut niko yang bersikukuh ingin membeli sepatu baru. Niko berjinjit dia memainkan rambut calvin lalu menguncirnya.

"Niko! yang bener ah jalannya." Niko manggut-manggut. Namun, tetap saja kalau nggak banyak gerak bukan niko namanya.

"Jangan di iket" Calvin melepas karet di rambutnya, tetapi di tahan sama niko dan melarangnya untuk melepas karet tersebut.

"Jangan di lepas! Ganteng kaya gini, aku suka"Ucap niko, calvin hanya pasrah di perlakukan begitu sama niko.

"Iya, sayang. Tapi,kamu jangan keluyuran gitu nanti ilang" Ujar calvin geram, calvin menarik tangan niko masuk dalam genggamanya supaya tidak kemana-mana. Setiap jalan sama 'Little baby' calvin harus selalu effort memperhatikan niko.

Niko yang merasa di tarik tanganya langsung menepis dan menyingkir. "Jangan gandengan. Masih ada orang, Kamu mau kita di arak se indonesia kalau terang- terangan homo di depan umum?" Calvin terkekeh, dia mengacak rambut niko gemas. Kalaupun begitu, jawab saja kalau mereka itu adek kakak. Simpel kan?

"Memangnya kenapa? Kan, kita pacaran. Kalau pacaran emangnya gak boleh gandengan?" Pertanyaan calvin membuat niko harus berpikir keras tentang jawaban yang tepat. Iya, niko juga tau kalau mereka pacaran tapi, kan—

"Serah. Kamu ngeselin"Niko mencak-mencak dan tak memperdulikan panggilan calvin.

^^^

Calvin memesan boba varian Ben Gong's Tea, sementara niko sedang mencari tempat duduk untuk mereka.

Niko membuka aplikasi komik dan melanjutkan chapter berikutnya. Beberapa saat calvin datang dengan membawa dua boba untuk mereka.

Calvin duduk di hadapan niko. Kalau lagi di depan umum biasanya sikap niko berubah dalam artian bersikap layaknya cowo. Tapi, beda lagi kalau sudah berdua dengan calvin. Cute, manja, makanya kenapa calvin sering menyebutnya "Liby(Little baby)" Panggilan sayangnya untuk niko.

"Cal, minta duit. Mau beli tteokbokki"Kata niko sembari menadahkan tanganya.

"Nanti aja sama aku"

"Ish! Mau sekarang. Pelit lu"Calvin menghela napas, jangan sampai calvin melihat niko merengek di depan banyak orang.

"Nih"Calvin memberikan uang 100 ribu.

"Makasih pakbos"Ucap niko senang

"Jangan lama" Niko mengangguk, kemudian mulai beranjak dan menuju kios sebelah.

"Kak, tteokbokkinya dua"Ujar niko sambil menunggu.

"Siap, di tunggu ya"

Sembari menunggu niko berdiri dan memainkan ujung kakinya ke lantai.

"Niko!" Panggil seseorang membuat niko menoleh ke sumber suara tersebut.

Deg

Nika terkejut saat melihat Keyla juga berada di dalam mall. Niko menelusuri dan melihat belakang keyla untuk memastikan dengan siapa keyla kemari. Atau, jangan-jangan dia melihat niko lagi berduaan dengan calvin.

Kayaknya enggak mungkin deh...

"Eh, keyla. Sama siapa lu kesini?" Tanya niko.

"Sama temen les. Tapi, dia lagi ke toilet" Jawab keyla tersenyum.

"Lu sendiri?" Tanya keyla balik.