Chereads / Sweet cheating (BL) / Chapter 10 - Decem

Chapter 10 - Decem

"Cium?" Calvin mengangguk sambil senyum, "mau kan?"Tanya calvin,calvin menatap lekat dua bola mata niko yang berwarna coklat.

"Mauu"Bibir calvin tertarik tipis, calvin sangat suka saat niko bersikap manja seperti ini.

"Tapi," Calvin mengerutkan dahinya saat niko menjeda ucapanya.

"Tapi, apa sayang?" Tanya calvin.

Niko mencembikkan bibirnya dan kembali menangis terisak," Aku masih kesel sama ayang hiks... ayang calvin jahat pokoknya jahat"Niko menjauh dari jangkauan calvin, si niko masih pengen nangis. Dia masih sebal dengan calvin.

"Little baby masih sebel sama aku?" Calvin mendekatkan wajahnya mulai membujuk pujaan hatinya.

"Hum"

"Niko mau apa? Aku bingung kalau niko bete gini. Maafin calvin ya sayang, niko bilang aja mau apa, nanti aku bakal turutin" Ucap calvin serius, niko yang mendengar itu menjadi berbinar-binar matanya. Niko berbalik badan dan mulai menatap calvin yang tersenyum ke arahnya.

"Mau turutin semua yang aku mau?" Tanya niko memastikan, calvin mengangguk singkat lalu tangannya menyentuh kepala niko kemudian mengecupnya.

"Calvin manis terus ih!! Gimana gua nggak luluh coba, bangke ah"Batin niko ingin berteriak histeris.

"Dengan satu catatan..." Katanya membuat niko penasaran jadinya.

" Apa?" Tanya niko dengan wajah serius.

"Niko jangan cuek lagi sama calvin, niko jangan ngambek, jangan tinggalin calvin" Ucapnya membuat calvin terdiam, sesimpel itu tapi, calvin selalu menyakiti niko.

"Tapi, niko mau cuekin kamu. Mau marahin kamu, mau diemin kamu. Aku marah sama ayang. Pokoknya mau hukum ayang" Jawab niko, jawaban niko malah membuatnya terkekeh pelan.

"Jangan di cuekin. Nanti ayangnya niko sedih"Balas calvin tersenyum, saking gemasnya calvin kembali memeluk niko dengan erat.

"Biarin aja. Biar tau rasa, salah siapa jahat"Niko mengerucutkan bibirnya.

"Bibirnya aku kecup nanti kalau di gituin" Calvin mencubitnya berganti mengecup bibir niko dan sedikit melumatnya.

"Kiss buat kamu"Calvin menoel

Hidungnya pelan.

Niko tersipu, mungkin saja kedua pipinya yang mengembung itu sekarang sudah memerah seperti tomat. Setiap di dekat calvin, niko selalu kuncup kaya kembang putri malu. Calvin itu spesias cowo idaman tapi minusnya suka nyakitin.

Iya gak sih? Biasanya kan begitu, tapi nggak semua.

"Aku mau peluk lagi"Calvin merengangkan tangannya, membiarkan niko memeluknya.

"Calvin" Panggil niko.

"Jangan calvin" Niko menatap jengah, merasa heran sama calvin kalau di panggil namanya nggak mau.

"Udahlah males aku" Niko melepaskan pelukanya tetapi di tahan sama calvin dan kembali merengkuhnya.

"Jangan ngambek. Yaudah, kenapa sayang?" Tanya calvin lembut.

"Gak jadi" Niko beranjak dari duduknya. Calvin yang melihat niko seperti ingin pergi buru-buru menghentikanya padahal niko hanya ingin berganti baju saja sudah membuat calvin panik setengah mati.

"Eh, mau kemana lagi?!" Niko menoleh, masih di tanya? Sudah jelas mau ganti baju. Bagaimana sih calvin.

"Ganti baju" Jawab niko ketus, niko membuka lemari pakaian dan mencari baju santainya. Niko ingin kembali tidur melanjutkan tidur malamnya, untuk besok belum tau niko berangkat kuliah atau nggak.

"Kirain, kamu mau ningglin lagi"Jawab calvin khawatir.

"Gak salah?" Sahutnya tanpa menoleh ke arah calvin. Calvin tersenyum getir, pokoknya kalau calvin membuat satu kesalahan bakalan tiap hari di sindir terus sama niko sampai kadang calvin jadi kesel sendiri.

Calvin beranjak mendekati niko yang masih berdiri di depan kaca lemari, calvin melingkarkan tanganya di perut niko dan memeluknya. Calvin mengendus leher niko lembut, mengecupnya berkali-kali. Sementara niko membiarkannya saja, lagian niko juga suka di perlakukan begitu sama calvin."Nik, kok aku sayang ya sama kamu"Katanya, calvin memincingkan kepalanya menatap niko.

"Gak tau" Jawabnya,bibir niko tersenyum.

"Duh! Si calvin kurang ajar emang. Bikin jantung gua naik turun. Gua pengen kesel tapi, akhhh anjing!!" Niko menyembunyikan perasaan senangnya. Calvin itu paling bisa buat niko kembali jatuh lagi dalam pelukannya.

"Aku gak bisa jelasin perasaan aku ke kamu gimana. Tapi, aku nyaman sama kamu. Aku juga cemburu kalau kamu deket sama yang lain. Dan lebih sakit kalau kamu di deketin sama cowo selain aku" Bisiknya pelan, niko terdiam mendengar suara calvin yang melemah. Apa calvin melihatnya tadi di luar? Kalau niko di antar pulang sama kak reza. Mungkin, calvin tau reza atau memang belum kenal.

"Nik"Panggil calvin.

"Hum"

"Jawab dong" Ucapnya, suara calvin terdengar berat dan sexy di telinga niko membuatnya merinding saat mendengar dengan jelas.

"..."

Calvin mengela napasnya berat, calvin tau kalau selama ini calvin lebih mendahului keyla dari pada niko. Karena, sebelum bersama niko, calvin lebih dulu mengenal keyla. Kalau di bilang cinta? Cinta banget, di bilang sayang? Sayang banget, di bilang suka? Suka banget. Calvin yang dulu itu bucinan sama keyla makanya kenapa sekarang keyla merasa ada yang beda sama calvin. Calvin berubah semenjak dekat dengan niko, semenjak calvin merespon perasaan niko. Awalnya, calvin berpikir kalau niko itu nggak normal perlu tes psikolog. Tapi, pas setiap hari bersama niko lama-lama perasaan cintanya tumbuh. Calvin sayang sama niko, calvin cinta sama niko. Dan sampai saat ini calvin masih menyakiti niko. Calvin memang orang yang jahat.

"Aku boleh nanya gak?" Calvin membuka suara terdengar lebih serius. Niko mengangguk kecil, calvin tersenyum.

"Kamu kemana? Pas aku pergi" Niko bergeming, nggak mungkin kan niko bilang habis dari rumah temen dan temennya itu cowok.

"Gak ada, ke rumah tante aku"Jawab niko bohong, calvin tersenyum remeh. Sebenarnya calvin tau ada yang di sembunyiin niko dari dia.

Calvin semakin mengeratkan pelukanya, niko mengelus tangan calvin sembari bilang dalam hatinya"Aku tau kamu kesel"Batinnya pelan.

Calvin membalikkan tubuh niko hingga membuat mereka saling bersitatap. Calvin mengangkat tubuhnya dan menduduknya di atas meja lalu kembali menarik pinggang niko dan merangkapnya dalam pelukan.

Bibir mereka saling melempar senyum, ada bahasa isyarat yang hanya bisa di artikan oleh mereka berdua. Calvin mulai memandangi wajah niko yang penuh dengan luka tetapi sudah membaik," Siapa yang ngobatin kamu?" Tanya calvin, calvin memegang dahi niko yang terlihat memar.

"Sendiri" Calvin mendaratkan ciuman singkat di bibirnya niko. Niko mengerjap saat calvin menciumnya.

"Kamu bohong, berarti aku cium" Niko menggigit bibir bawahnya.

"Kalau bohong terus, aku juga bakalan cium terus. Sampe kamu jujur" Katanya, niko menjadi cango karena ucapan calvin. Seribu kali mengelak berarti niko bakalan dapat seribu ciuman manis dari calvin. Memangnya calvin nggak tau? Kalau niko itu suka sekali di cium. Mendapatkan hukuman seperti itu bukannya membuat jera malah menjadi ketagihan pikir niko.

"Sendiri—"Calvin mengecupnya.

"Ak—" lagi

"Di bilang— " lagi, lagi dan lagi.

Niko menjadi jengkel karena calvin terus-terusan menciumnya padahal niko belum selesai menyelesaikan omongannya barusan.

"Ayang ih"

"Makanya jujur dong" Ucap calvin, kini calvin yang terlihat manja dan pingin di perhatikan sama niko. Calvin sebal karena niko selalu bohong. Tapi, tetap saja calvin merasa cemburu.

Niko menahan tawanya saat melihat wajah calvin yang cute. Jarang-jarang loh niko bisa melihat perubahan mimik wajah dari calvin" Kamu kenapa cih? Lucu banget ayang mukanya" Niko tak berhenti menertawakan calvin. Di balik itu sebenarnya calvin tersenyum, calvin senang melihat niko tertawa lepas begitu.

Niko beralih mengalungkan tangannya di leher cavin dan mulai menatapnya lekat. Niko mendongak menatap calvin yang sedikit lebih tinggi. Niko mendekatkan bibirnya dengan bibir calvin supaya bersentuhan. Ini pertama kalinya niko memulai ciuman. What! Singkat banget. Lebih singkat dari kecupan calvin buat niko. Niko niat gak sih nyium calvin? Pasti sengaja biar menjadi tanggung.

"Yealah, ini mah namanya bukan ciuman"Ucap calvin bete, niko terkekeh sembari menjulurkan lidahnya meledek.

"Cepet jawab, kamu kenapa?" Protes niko, supaya kembali dalam topiknya.

"Jawab apa? Kan, aku yang nanya sama kamu. Yang ngobatin kamu siapa?" Niko memincingkan matanya dan kembali menatap calvin. Niko bergeming lalu tersenyum miring.

"Yang jelas bukan lu orangnya"

"Iyalah, kan gua jalan sama keyla" Niko terdiam, hatinya kesel ih.

"Oh, tapi yang ngobatin gua lebih manis dari lu" Senyum calvin memudar. Apa? Lebih manis katanya. Sebenarnya, siapa atau cowok yang mengantarkan niko?

"Hum, siapa" Suara calvin bergetar,hatinya menjadi ngilu saat ini.

"Intinya, dia ganteng terus lebih cakep dari lu. Orangnya baik, lembut, ngg—"

"Iya! Siapa?!" Suara calvin mengeras membuat niko nanap menatapnya.

"Ih, biasa aja dong. Gak usah teriak gitu"Calvin berdecak, ini pertama kalinya calvin merasa cemburu karena niko.

Calvin memeluk niko, menyendenkan kepalanya di bahu niko." Kamu mah balas dendam sama aku. Di tanyain malah bikin kesel"Cicitnya. Bibir niko tersenyum menang.

"Niko aku cemburu"Bisiknya, suaranya mengecil dan masih berada di pelukan niko.

"Cemburu kenape lu?" Tanya niko, niko memainkan rambut calvin. Calvin kembali menatap niko dengan wajah kesal," Aku kesel by"Niko mengangguk mengerti, seakan yang terjadi sama calvin itu bukan hal baru.

"Kamu ngeselin ah"Calvin melepas rengkuhanya dan sedikit menjauh.

"Aku cemburu"Katanya serius, gimana cara calvin menjelaskan detail tentang perasaanya pada niko.

"Jadi, kamu liat kak reza?"

"Oh, namanya reza. Jelek banget, bagusan juga nama gua" Niko memandang aneh ke arah calvin.

"Tapi, cakepan dia" Ucapan niko berhasil membuat calvin berkelebat dan melirik tajam.

"Jadi, kamu suka sama dia" Niko menggeleng.

"Gak. Aku cuma bilang kalau cakepan dia—" Calvin mendekati niko dan menciumnya paksa sedikit kasar. Calvin menggit bibir bawah niko sampai membuatnya menangis.

"Awh, sakit bego" Niko memukul bahu calvin keras.

"Aku suka liat kamu nangis"Niko melogoh, kemudian beralih menendang milik calvin sampai membuatnya memekik sakit.

"Ih, sayang kok kamu tendang sih"

"Ya, lu yang gak jelas. Apa maksudnya coba! Oh, jadi lu suka bikin gua nangis, bikin gua makan ati mulu, gitu?" Calvin tersenyum, dia mencubit pipinya pelan.

"Gak, sayang. Maksud aku, aku gak suka kamu deket sama cowo lain selain aku. Aku cemburu"Calvin memasang wajah melasnya.

"Oh, rasain"

"Ah, capek aku ngomong sama kamu. Kamu gak peka"

"Lah, pas aku cemburu, kamu biasa aja. Malah ningglin aku" Calvin mengerucutkan bibirnya.

"Iya sih, ta-tapi kan ini beda sayang" Calvin meraih tangan niko dan mulai menggengamnya.

"Beda apanya? Sama"

"Beda"

"Sama"

"Beda sayangku"

"Kan, sama-sama cemburu"

"Beda. Kalau kamu cemburuin cewek kalau aku cowok. Niko ih,"Niko merasa jengah kemudian meninggalkan sendiri di kamar. Dia masuk ke dalam toilet.