Chereads / Sweet cheating (BL) / Chapter 3 - Tribus

Chapter 3 - Tribus

"Nik, tungguin" Keyla memasukan laptop ke dalam totebag, keyla berlari mengikuti langkah niko yang sudah jauh dari pandangan.

"Sialan lo!" Umpat keyla menepuk bahu niko saat berhasil menyusulnya.

"Lo lelet banget sih" Ledek niko, niko merangkul bahu keyla kemudian keluar dari dalam gedung kampus melewati lorong koridor.

"Nik" Panggil keyla,keyla mendongak menatap niko sementara niko melirik ke bawah.

"Apaan??" Niko menaikkan alisnya.

"Gue pengen curhat"kata keyla.

Wajah keyla berubah saat dirinya mengatakan ingin curhat pada niko. Niko tersenyum," Lu kenapa lagi? Ada masalah ama si calvin?" Keyla mengangguk pelan,pelupuk matanya berkaca dan ingin menangis rasanya.

Niko memandangi wajah polos keyla dan dirinya merasa iba. " Maafin gue key, gue jahat banget jadi sahabat lo. Andai aja lo tau yang sebenarnya, mungkin lo bakalan benci sama gue" Batin Niko.

Niko mengelus pundak keyla lembut." Kan, udah gue bilang. Lo putusin si calvin! Calvin tu cuma luarnya aja yang baik. Setahun terakhir sama calvin, lo itu cuma makan ati aja kan?" Cakap niko, keyla menatap niko kemudian tertawa dan membuat niko merasa heran.

"Gue serius! Lo malah ketawa"Niko mendengus.

Keyla tersenyum tipis sembari memandang lekat objek yang ada di depannya. "Gue paham kok maksud lo. Tapi, gue terlalu sayang sama calvin nik, gue gak bisa mikirin itu. Gue takut calvin pergi"Lirih keyla menahan tangisnya.

Niko memeluk keyla penuh sayang. Membantu menenangkan pikiranya," Udah ih jangan mewek, nanti cantiknya ilang"Ucap niko, niko mengusap air mata keyla yang terus membanjiri wajahnya.

"Gak dong. Key kan kuat" Jawabnya kembali ceria.

Tin tin tin

Suara klakson mobil berwarna hitam berhenti tepat di samping mereka berdua. Keyla berpamitan dengan niko untuk pulang duluan karena sudah di jemput oleh adiknya.

"Gue duluan ya"Niko mengangguk sambil tersenyum.

"Ntar malam jangan lupa" Teriak niko dan sebuah ancungan jempol dari keyla saat berbalik sambil tersenyum. Selanjutnya keyla masuk ke dalam mobil.

Beberapa menit setelah kepergian keyla, niko langsung menunggu calvin di gerbang luar kampus. Sebenarnya niko malas dan masih merasa kesal karena calvin. Tetapi, calvin yang memaksanya untuk menunggunya.

Sebagian anak-anak sudah ada yang pulang dan kini lingkungan FE tampak kelihatan sepi. Niko memilih masuk dan menunggu calvin di dalam karena merasa pegal sedari tadi hanya berdiri.

Niko duduk di kursi taman sembari membaca serial komik lanjutan minggu kamaren. Tiba-tiba sebuah tangan menutup kedua mata niko, dari harum parfumnya niko hapal dan bisa mengenali siapa dia! Sudah Pasti Calvin.

"Gak usah pake embel2 tutup mata, gue tau kalau itu lo!" Calvin terkikik kemudian melepaskan tanganya dia beralih duduk di samping niko.

"Baca apa?" Tanya calvin, calvin memangku dagunya sembari menatap komik yang di pegang oleh niko. "Oh,komik" Jawab calvin.

Sesekali calvin melirik niko yang hanya diam saja sedari tadi membuatnya tersenyum. Calvin mencubit pipi niko karena kesal niko tak menjawab.

"Diem terus"Kata calvin.

"Niko sayang"Panggil calvin dengan suara lembut, enggak hanya keyla yang luluh bahkan cowo seperti niko juga ikutan lemes kalau di perlakukan seperti itu.

Calvin mengusap kepala niko," kenapa cih anak bayi kok diem terus??" Calvin menatap niko, niko mendengus dia menutup buku komiknya lalu menoleh ke arah calvin.

"Gak papa" Jawab niko.

"Gak papa tapi mukanya di tekuk" Calvin menguyel-uyel pipi niko.

"Mau sampe kapan mesra-mesraan"Calvin terkekeh.

"Yaudah, ayok" Ajak calvin menggandeng tangan niko. Niko menepis tangan calvin dan berjalan mendahuluinya.

Calvin tersenyum dia mempercepat langkah kakinya agar seimbang dengan niko. Sementara niko masih memikirkan tentang keyla, seandainya niko ada di posisi keyla mungkin niko nggak akan mau. Tapi, niko sudah terlalu sayang dengan calvin. Dirinya nggak mungkin meninggalkan calvin demi keyla, niko nggak mau mengalah lagi. Cukup waktu SMA saja.

"Kok diem?" Tanya calvin, calvin memasangkan rachet helmnya pada niko.

"Calvin"

"Panggil ayang"Suruhnya, niko menatap jengah.

"Calvin, calvin" Panggil niko membuat calvin bete.

"Kok ngeselin"

"Di panggil calvin gak mau. Yaudah, gue panggil lu jamal"Ucap niko di sela tawanya, calvin tersenyum anak bayinya kembali ceria lagi.

"Aku suka di panggil ayang"Kata calvin kembali tersenyum manis. Demi apapun yang awalnya niko badmood sekarang hatinya berdenyut lagi. Niko kembali terhanyut dalam setiap rayuan kecil dari calvin.

"Hm" Sahut niko.

"Calvin ayok"Niko menarik-narik tangan calvin supaya cepat pergi. Enggak enak di lihat mahasiswa lain kalau cowo sama cowo sedang berduan apalagi saling melempar rayuan.

"Panggil ayang dulu"Niko mendengus, pliss lah sepertinya calvin enggak pernah bisa membaca situasi.

"Nanti aja"

"Sekarang" Niko mencuri pandang ke arah lain, memastikan bahwa tidak ada yang mendengar mereka.

"Ayo panggil dulu"Ucap calvin.

"Harus manis"Lanjut calvin.

"Yang ayo pulang" Cicit niko tanpa melihat calvin.

Calvin tersenyum tipis, dengan sengaja ia mendekatkan telinganya. " Aku gak denger suara kamu. Bisa ulangin? " Deruan napas calvin sangat terasa membuat suasana jadi—,

"Calvin banyak orang. Astaga! Kapan jalannya kalau kayak gini?! Keburu kehabisan"Niko menghentak-hentakkan kakinya merengek di depan calvin.

"Panggilnya yang bener dong" sekarang yang main bete-betean bukan niko tetapi calvin juga ikutan. Niko cemburu karena calvin sama keyla, sementara calvin karena perkara panggilan sayang.

Niko enggak ada pilihan lain dari pada semakin panjang urusanya.

"Ayang ayo pulang" Niko menarik tangan calvin.

"Gemes"

"Sekali lagi"Pinta calvin.

"Ayanggggg ayo pulang!!" Calvin tak tahan mendengar suara manja niko. Sementara yang memanggilnya menjadi kesal.

Calvin tersenyum menang. " Yaudah, yuk"

Kemudian mereka pergi dari arena kampus menggunakan motor metic milik calvin.

^^^

Sesampainya di apartemen niko langsung merebahkan dirinya di atas kasur dan belum mengganti pakaian santainya.

"Jangan langsung baring"Tegur calvin, calvin meletakkan tasnya di gantungan. Kemudian melepas bajunya, dia menoleh menatap niko yang belum lama sudah terpejam. Bibir calvin tertarik senyum, setelah mengganti baju calvin beralih pada niko dan naik ke atas kasur.

"Lucu banget sih udah tidur aja"Calvin mengangkat tubuh niko dan membenarkan posisinya. Calvin melepaskan sepatu niko lalu menaruhnya di rak sepatu.

"Ayangg"lirih niko dengan mata terpejam, calvin yang sedang asik bermain game menyahut sembari mengelus rambut niko lembut.

"Hum?" Niko merengkuh tubuh calvin memeluknya erat, calvin tersenyum dia meletakkan ponselnya kemudian ikut memeluk niko dengan sayang.

"Aku mau nanya"Niko membuka matanya dan mendongak menatap calvin.

"Apa?" Calvin mengecup bibir niko, niko membalas kecupan calvin.

"Kamu sayang sama aku?" Pertanyaan apa ini? Sudah jelas calvin sayang sama niko.

"Kenapa nanya gitu? Jelas aku sayang kamu"Jawab calvin, tak bisa di pungkiri mendengar jawaban calvin membuat bibir mungilnya tersenyum.

"Kamu sayang keyla?"Tanya niko lagi, calvin mengangguk singkat membuat niko menarik napas sesaknya. Mau sampai kapan hubungan mereka kayak gini? Niko capek harus backstreet selama setahun. Niko hanya ingin calvin satu-satunya orang yang menjadi miliknya. Walaupun, itu mustahil dan enggak akan mungkin.

"Jangan bahas dia, sekarang kan aku lagi sama kamu"Kata calvin, niko tersenyum getir

"Lebih sayang aku atau keyla?"Calvin terdiam.

"Gak bisa jawab?"Niko menatap calvin.

"Bisa gak? jangan bahas ini"Calvin bingung harus menjawab apa sama niko. Di bilang sayang, calvin sayang sama niko kalau di bandingkan dengan keyla mungkin jelas sayang sama keyla karena keyla yang selama 3 tahun ini selalu bersamanya sebelum menerima kehadiran niko dalam hubungan mereka.