Setelah itu mereka bertiga berjalan keluar dari kelas menuju ke arah kantin untuk membeli makan dan minum. Saat sudah sampai di kantin ketiga sahabat itu menengok ke arah kanan dan kekiri tetapi semua bangku yang ada di kantin sudah penuh semua dan tidak ada bangku yang kosong, saat mereka lihat - lihat lagi ternyata masih ada satu meja yang tidak penuh kalau dilihat - lihat buat duduk mereka masih cukup yaitu di meja yang ditempati Davin dan ketiga sahabatnya.
" Gaiss Mending kita duduk dibangku Devan sama ketiga sahabatnya aja yuk, soalnya udah penuh banget ini kantin dari pada kita dari tadi enggak dapat meja kosong, nanti kalau kita nunggu lagi kelamaan keburu jam istirahat nya habis lagian udah laper banget gue," ajak Dania kepada kedua sahabatnya karena kondisi kantin yang tidak terlalu besar tetapi siswanya banyak. jadi kalau ke kantin agak terlambat sedikit aja maka tidak dapat kursi untuk duduk, jadi jalan satu - satunya saat ini untuk mereka dari pada nunggu meja kosong pasti lama karena makanan mereka masih banyak dan ada yang lagi pesen juga otomatis masih lama, dari pada nunggu lama - lama terus belum tentu waktu istirahat nya cukup mending mereka gabung sama meja Devan aja .
" Cari tempat yang lain aja bisa enggak sih, jangan sama Devan dong males gue nanti pada dibicarain lagi gue dikira ada hubungan apa - apa lagi padahal ma aslinya enggak ada apa - apa gue sama devan," ucap agnia menolak ajakan sahabatnya karena gosip yang tadi pagi mereka berangkat sekolah boncengan berdua aja belum kelar, agnia cuma berangkat sekolah boncengan sama Devan aja langsung jadi trending topik disekolahan mereka apa lagi kalau mereka lihat nanti mereka makan satu meja , pasti akan muncul banyak berita - berita yang tidak - tidak tentang mereka.
" Udah gak papa ayok ag, dari pada kita nunggu kelamaan lagian waktu istirahat juga tinggal sedikit lagi ini, " ajak cantika dan dania bersama - bersama sambil menarik tangan agnia untuk menuju meja makan yang ditempati Devan dan ketiga sahabatnya. Karena enggak enak sama sahabatnya kalau kelamaan akhirnya agnia nurut aja sama sahabatnya untuk diajak gabung makan satu meja sama Devan karena udah enggak ada pilihan lain lagi dari pada mereka enggak jadi makan lagian agnia juga udah laper banget.
" Gaiss kita boleh gabung enggak ya, karena meja yang lain udah penuh banget enggak ada yang kosong, kalau kita nunggu kosong nanti keburu jam istirahatnya habis, nanti kita enggak jadi makan kalau jam istirahat nya habus " ucap Dania kepada davin dan ketiga sahabatnya yang sedang asik makan minta ijin buat gabung bareng mereka karena hanya meja mereka aja yang masih muat buat mereka bertiga.
" Gabung aja gak papa lagian masih kosong kok ,iya enggak bro?" balas Alex melihat ke arah sahabat - sahabatnya yang cuma menganggukkan kepala aja pertanda mereka memberi ijin Dania dan sahabatnya buat gabung sama mereka, setelah itu Alek melirik sebentar Dania sambil melanjutkan makannya.
" Okey makasih ya," ucap dania mengucapkan terimakasih kepada Devan dan ketiga sahabatnya karena sudah dikasih ijin untuk bersama mereka setelah itu Dania melirik sebentar ke arah Alek yang lagi fokus makan.
" Kalian mau pesen apa nih gais , biar gue aja yang pesenin," tanya cantika pada kedua sahabatnya mau pesen apa karena biar sekalian.
" Gue nasi goreng udang kayak biasanya aja cabe nya tiga sama jus alpukat es nya yang banyak ya udah itu aja," ucap agnia memberi tahu sahabatnya sambil duduk di samping Dania yang udah duduk dari tadi.
" Lo mau pesen apa can?" Tanya Cantika kepada dania yang masih diem aja malah udah sibuk main handphonen Dania.
" Gue sama aja kayak agnia tapi nasi goreng gue cabe nya dua aja jangan dikasih bawang goreng ya sama minumnya jus mangga jangan manis - manis udah itu aja can," balas Dania kepada cantika yang udah berdiri dari duduknya buat pesenin pesanan mereka bertiga.
Setelah mencatat semua pesanan sahabatnya itu Cantika langsung pamit kepada sahabatnya buat pesen pesanan mereka bertiga.
" Bu pesen nasi goreng udang tiga ya, yang dua cabenya 3 dan yang satunya cabenya 2 enggak dikasih bawang goreng ya Bu," ucap cantika ketika sudah sampai di penjual nasi goreng memesan pesanan mereka bertiga.
" baik mbak Cantika minumnya apa mbak?" tanya ibu - ibu penjual nasi goreng tadi yang udah kenal sama cantika karena sudah langganan beli disini.
" minumnya jus alpukat yang banyak es nya satu, jus mangga jangan manis - manis satu sama jus strawberry satu ya Bu," jelas agnia menjelaskan pesanan mereka secara rinci.
" baik mbak ibu buatin dulu ya," balas ibu penjual nasi goreng tadi ramah.
" siyap Bu aku tunggu sambil duduk dimeja sebelah situ ya Bu," ucap cantika memberitahu ibu penjual nasi goreng tadi kalau dia duduk di ujung sambil menunjuk meja yang mereka tempati.
" siyap mbak," balas ibu penjual nasi goreng tadi.
Setelah memesan pesanan mereka tadi cantika langsung kembali ke tempat duduk yang mereka tempati , setelah beberapa menit menunggu pesanan mereka bertiga sudah datang diantar sama pelayan ibu penjual nasi goreng tadi.
setelah itu mereka langsung mulai memakan pesanan mereka.
" Agnia Lo lagi ada hubungan apa sih sama Devan?" Tanya Alvin sambil sambil melihat ke arah devan setelah itu ke agnia. Jangan heran kenapa Alvin tanyanya sama agnia kenapa enggak sama Devan padahal devan kan sahabatnya, jadi gini gaiss tadi itu Alvin sama kedua sahabatnya Devan udah tanya sama Devan tapi devannya cuma diem aja enggak mau ngasih tau jadi mereka kepo sama hubungan mereka berdua.
" Uhuk uhuk uhuk," batuk agnia tersedak saat karean mendengar pertanyaan Alvin yang tiba - tiba
" Minum dulu nih," ucap devan saat melihat agnia tersedak makanannya.
" Makasih," balas agnia setelah itu meminum - minuman nya.
" Gue gak ada hubungan apa apa kok sama sahabat elo , kalo enggak percaya tanya aja sama sahabat elo," jelas agnia sambil melanjutkan makanannya yang udah hampir habis.
" Enggak usah tanya aneh - aneh kenapa sih Lo ," ucap devan kesal karean dari tadi sahabatnya itu tanya tersus persoalan ada hubungan apa Devan sama agnia
" Iya iya gitu aja marah - marah bos, tadi gue udah tanya sama elo enggak elo jawab setelah gue tanya sama agnia elo marah - marah boss," cetus Alex membantu opini sahabatnya
Setelah itu Devan melirik mereka dengan tatapan tajamnya
Dan otomatis ketiga sahabatnya langsung pada diem mereka enggak berani kalau Devan udah kayak gitu.