"Kenapa, Rin?" Dengan bahasa yang berubah menjadi lembut ia menyapa Sabrina yang berdiri dengan jarak 1 meter di hadapannya, kemudian ia menatap wajah wanita yang baru saja masuk ke dalam mimpinya.
"Ibu memanggil, Tuan. Dari suaranya seperti ada tamu di bawah," ucap Sabrina seraya menundukan kepala, ia begitu terkesima jika mengingat kisah semalam yang sangat berkesan.
"Tamu? Siapa?" tanya Azka seraya merapihkan rambut dengan jemarinya yang terlihat acak-acakan.
"Tidak tahu, Tuan."
Sabrina dan Azka berjalan ke arah tangga hendak turun dari lantai dua. Akan tetapi, Azka terkejut manakala bola matanya melihat wanita yang tengah duduk di kursi makan adalah Paula. Ia kemudian menarik tangan Sabrina dan membawanya berjalan dengan cepat kembali ke lantai dua.
"Kenapa, Tuan?" Sabrina terkejut saat Azka yang tiba-tiba menariknya.
"Kamu jangan turun sebelum wanita itu pergi," titah Azka dengan sedikit khawatir.
"Lho, kenapa, Tuan? Kerjaan saya sudah selesai!" jawab Sabrina keheranan.