Chereads / Tears Addict / Chapter 107 - Bab 106

Chapter 107 - Bab 106

Hidup memang menyakitkan dan sangat pahit. Walaupun kamu berusaha tegar untuk menghadapinya, namun itu bukanlah hal yang mudah dan pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan sangatlah menyiksa diri.

"Aku kangen Ibu, Halua," ucap Esya seraya menghela napas panjang. Kepalanya sakit karena setiap hari adalah hari-hari penuh penderitaan dan ujian dari Tuhan.

Angin malam yang berhembus tenang membuat Esya terpejam. Sedangkan lelaki itu masih sibuk dengan buku bacaannya. Sepertinya Esya bukan prioritasnya.

"Aku cuma ingin hidup tenang tanpa orang-orang yang terus-terusan mengangguku," gumam Esya seraya tersenyum manis dan menarik napas dalam.

"Aku ingin hidup tanpa harus mendengar ocehan orang-orang yang baik ketika membutuhkanku," ucap Esya seraya tertawa getir. Kepalanya sedikit bergerak, membuat Halua sedikit hilang kefokusan dalam memahami buku yang sedang dia baca.

"Katanya wanita itu serumit buku yang tebal. Harus dipelajari dari awal sampai halaman terakhir."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS