~ Ada sapa yang hangat, ada senyum yang cerah dan ada tawa yang yang membuat rindu. Dan itu semua kurasakan saat bertemu denganmu. ~
***
Ezra meletakkan bawaannya seperti yang diperintahkan oleh Davira.
"Kamu ga marah, 'kan?" tanya Delvin dengan senyum manis di wajahnya. Meskipun marah, ia tetap akan mengekori Davira ke mana pun gadis itu pergi.
"Ya ... mau gimana lagi, udah terlanjur pun."
Sejak beberapa saat lalu, wajah Azri berubah masam saat melihat Emy. Ia benar-benar tidak suka dengan Emy, juga dengan gadis-gadis lainnya.
"Hah? Lo ngapain di sini?" desisnya. Emy yang mendengar itu sontak ikut tersulut emosi.
"Harusnya gue yang nanya, ngapain lo ke sini?" balas Emy ketus.
"Gue ke sini karena Ezra ke sini. Pulang sana! Jijay liat muka lo," decaknya yang membuat Emy merasa semakin kesal. Apa-apaan sikap cowok itu? Dia tidak sopan sama sekali, padahal yang datang duluan ke sini 'kan dia bersama teman-temannya. Apa hak cowok itu menyuruhnya pulang?