Melihat sahabatnya yang tampak ketakutan itu, Maya jadi cemas. Awalnya ia cuek dengan kedatangan Selyn karena ia sedang asik main gamenya. Namun lama kelamaan ia merasa kalau Selyn hanya diam saja dan tampak merenung seperti orang yang banyak pikiran.
"Hei... Kenapa lo?" tanya Maya menyenggol lengan Selyn.
"Gue didatangi Yoga lagi," jawabnya pelan.
"Hah? Serius lo? Kapan? Dimana?" tanya Maya langsung tersentak kaget ketika mendengar nama Yoga.
"Tadi di taman dekat kelas Dani. Gue lagi duduk di sana sama Dani. Baru juga ngobrol sebentar Yoga udah muncul di belakang Dani. Wajahnya yang hancur jadi semakin menyeramkan ketika cemberut. Gue jadi merasa kalau Yoga memang nggak suka lihat gue dekat dengan cowok lain. Apa itu artinya gue memang harus terima nasib gue buat jadi jomblo seumur hidup?" kata Selyn dengan mata yang berkaca-kaca.