Deon menatap mereka satu per satu. Para warga itu tampak merasa bersalah dan takut dengan tatapan Deon. Padahal, Deon sendiri menatapnya dengan tatapan biasa saja.
"Deon.." panggil pak Lurah.
Deon menoleh,"Kami minta maaf atas apa yang telah kami lakukan kepadamu juga adikmu. Kami menyesal atas tindakan main hakim sendiri ini, seharusnya kami mendengarkan ucapan kalian," jelas pak Lurah.
"Um.. De.. Deon!" panggil Lim dari belakang.
Deon pun kembali menoleh,"A.. Aku.. Aku minta maaf karena semua ini berawal dari perkataanku. Aku benar-benar mencurigaimu kala itu, tapi ternyata kau juga korban yang sesungguhnya. Sekarang, a.. a.. Ayo kita cari pembunuhnya! Ya, begitu," sahut Lim.
"Ya, betul! Lia pasti tahu siapa pelakunya!"
"Iya Deon, tolong balaskan dendam kami yang kehilangan keluarga kami,"
"Iya. Kita tak bisa terus diam seperti ini,"