Deon meratapi dirinya yang masih dikurung dalam jeruji besi yang dingin ini. Ia benar-benar ingin segera bebas. Ia tak mau terus disini dan tak bisa menemani adiknya, Lia.
Lia harus selalu diawasi. Karena, Deon yakin Lia akan kembali diincar oleh Beni. Manusia itu sudah menjelma menjadi setan sekarang. Bahkan mungkin hatinya sudah tertutup dengan perasaan benci yang menggebunya dalam diri.
Qei yang baru saja selesai menjenguk Lia dari rumah sakit. Datang menengoki Deon seperti biasanya.
"Deon, kenapa?" tanya Qei cemas.
"Qei?! Qei, kapan aku keluar dari sini, Qei! Aku tak bisa terus disini. Bagaimana dengan sekolahku, bagaimana dengan Lia dan bagaimana dengan—," ucapan Deon terhenti seketika.
Qei menghela napas,"Iya. Aku tahu, kemarin pak Lurahmu juga sudah menemuiku. Laporan itu sudah kumasukkan ke dalam catatan pengajuan cabutan tuntutan. Dan berdoalah, semoga hakim mau menerimamu untuk bebas dari sini," sahut Qei.