Deon tengah merenung. Hari-harinya memang ia habiskan dengan merenungkan nasibnya yang tak kunjung membaik. Tiba-tiba, saat Deon memikirkan kondisi Lia. Dan baru saja Qei berlalu darinya setelah mengajaknya mengobrol.
Terdengar jeritan dari ruangan yang tak jauh dengan tempat penjara. Ruangan itu sering sekali dimasuki orang-orang penting, bahkan Qei juga nampaknya hendak melapor kepada seseorang yang berada dalam ruangan itu.
"Ada apa itu?" tanya para narapidana yang lain bersahut-sahutan.
Baik Deon maupun Narapidana yang lain juga terkejut dengan teriakan itu. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Kenapa ribut-ribut begini? Deon dibuat bingung.
Namun, tak lama dari itu suara pun tampak tak lagi ricuh dan ramai. Deon pun merasa jika keadaan kembali damai lagi.
"Hei, anak baru! Kau mendengarnya? Suara jeritan apa itu?" tanya seorang napi yang badannya dipenuhi dengan tatto di sekujur tubuhnya.