Lia terbangun dengan badan yang terasa remuk redam. Ia benar-benar tak kuat lagi berada disini. Ia ingin pulang. Ia ingin bertemu dengan orang tuanya, ia juga ingin memeluk kakak kesayangannya—Deon.
Pagi ini, manusia gila itu tak ada di tempat ini. Sepertinya, dia sedang pergi. Ah, apa mungkin dia sedang berdagang?
Hah, berdagang? Oh ya tuhan! Lia baru tersadar. Apa selama ini ia memakan daging para korban? Cih, gila! Jika ya, Lia ingin memuntahkan itu semua dan melemparkannya ke wajah sialan itu.
"Dia sepertinya tak ada. Apa aku lebih baik berteriak? Mungkin ada orang yang melewat dan mendengarku," pikir Lia.
"TOLONG!! TOLONG!! TOLONGG!!" Teriak Lia berusaha berteriak sekeras mungkin.
Berharap, ada orang yang mau mendengar teriakannya. Namun, berulang kali ia berteriak tak ada jawaban bahkan pergerakan sama sekali. Ia benar-benar lelah. Perutnya lapar, haus, dan badannya sakit.
"Ya tuhan.. Selamatkan aku dari manusia gila ini," pinta Lia kepada Tuhan.