Aku makan siang bersama Athea dan Viola.
"Jadi, apa yang membuatmu kembali ke sini?"
Athea "*Menghela nafas* Yah.. banyak yang sudah terjadi semenjak aku meninggalkan kampung halamanku, dan sekarang aku tak punya tempat lagi untuk pulang, selebihnya akan ku ceritakan nanti"
Viola "A-anu, Kak Athea apa yang terjadi?"
"Bicaranya nanti saja, sebentar lagi jam makan siang selesai"
Beberapa saat lalu-
Aku membantu Athea untuk bangun setelah kaget melihat ia ada disini, setelah itu kami sedikit mengobrol kenapa kita bisa bertemu disini, dan karena aku sedang terburu-buru, aku putuskan untuk mengobrol nanti saja dan lanjut mencari Viola.
Di ujung koridor, aku melihat Viola mendekati 3 murid laki-laki yang sedang duduk di dekat jendela.
murid 1 "Lama woy sini cepetan!"
...
murid 1 "Mana tebusannya?"
Terlihat jelas dari belakang, Viola membawa kantung berisi koin di tangan kanannya, lalu sebuah pisau tajam di tangan kirinya yang disembunyikan dari 3 murid tersebut.
Orphim "Itsuki.."
"Bersabar sedikit lagi"
.
murid 1 "Bagus.. berikan itu"
Viola hendak menebus buku yang di curi oleh 3 murid tersebut tanpa mengadu ke guru sama sekali.
murid 2 "Ambillah buku mu tuan putri!"
Murid lain melempar buku milik Viola ke luar jendela setelah Viola menebus nya dengan beberapa koin dan... Viola mencoba mengambilnya tapi tidak sempat, buku itu sudah berada di bawah (lokasi saat ini di lantai dua).
Di saat itu juga tangan kiri Viola mulai bergerak, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi aku langsung melakukan sihir teleportasi ke sisi lain koridor yang lebih dekat dengan lokasi mereka.
"Oii.. kembalikan uang itu padanya"
murid 1 "Haa? siapa lu, murid baru kah?"
murid 2 "Hajar gak bos?"
Viola "T-tunggu.."
"Hoo.. pembully kah, coba kulihat seberapa besar nyali kalian"
murid 3 "Ngajak ribut nih, sok sok jadi pahlawan lagi, ayok lah gelud"
Mereka langsung mengeluarkan sihir elemental masing-masing dua orang di tangan kiri dan satu orang di tangan kanan.
"Lu bego kah, kalo gedung sekolah rusak siapa yang mau ganti?"
murid 1 "Kalau begitu, kita buat pertarungan resmi saja, bagaimana?"
"Menarik.. ku terima, ayo kita buat taruhan"
murid 1 "Oke, kalo kami menang kau harus pergi dari akademi ini dan buku inventory mu jadi milik kami"
"Tapi jika kalian kalah, jangan pernah lagi membully murid-murid di akademi ini, itu saja"
-
Besok pagi, aku harus menghadiri pertarungan resmi, dan mempertaruhkan apa yang raja tugaskan padaku.
Hari ini putri Viola terus mengikuti Itsuki sambil sesekali mengatakan untuk membatalkan taruhan yang Itsuki buat, tapi perkataan putri Viola dibantah dengan kata-kata Itsuki, ini bukan pembelaan untukmu saja, tapi untuk semua murid yang jadi korban pembully-an.
-
Sore hari, aku pulang bersama Athea sambil masing-masing menceritakan kenapa dan bagaimana kami bisa bertemu, saat sampai di penginapan dan memesan kamar, aku berkunjung ke kamar Athea untuk mendengarkan ceritanya lebih banyak, sampai aku memutuskan sesuatu.
"Hei Athea.."
Athea "Athea Arc Luria, Mulai sekarang p-panggil aku Ria saja ya.."
Ekspresi apaan dah itu, Athea memalingkan wajahnya dari ku sambil memainkan rambutnya.
"O-oke.. Ria, aku punya rencana untuk membeli rumah, apa kau mau satu rumah denganku?"
Ria "... ... ... H..Haaa?"
Sudah di putuskan, besok sore aku akan bertanya ke orang-orang di guild tentang rumah-rumah yang dijual.
Aku kembali ke kamarku dan berbaring memikirkan sesuatu sebelum tidur.
"Orphim, apa ada senjata roh lain seperti dirimu?"
Orphim "Ada tapi, tak sembarang orang bisa memiliki nya, biasanya dalam satu kerajaan hanya 2 senjata roh yang di pegang oleh orang-orang penting di kerajaan, dan satu lagi.. senjata roh bisa ditemukan di tempat-tempat yang sangat ekstrim itupun sangat sulit kadang tak ada sama sekali"
Yang pasti, senjata roh itu sangat-sangat langka dan sampai cara mendapatkannya pun benar-benar susah, jika aku pergi ke tempat berbahaya dan bertujuan mencari senjata roh, bisa saja senjata itu tidak ada di tempat tujuan.
-
Esok harinya, Aku dan Ria pergi ke akademi bersama, di perjalanan kami berpapasan dengan kereta kuda Viola yang melaju melewati kami dan murid-murid lain yang berjalan ke arah yang sama.
Ria "Itsuki.. setelah ku pikir lagi, akan lebih baik jika aku pergi bersamamu, tapi dendam ini.."
"Kau bisa ikut denganku kalau mau, lagi pula terkadang aku kesulitan saat bertarung sendirian"
Dan pada akhirnya Ria belum bisa menerima kepergian neneknya dan memilih untuk bergabung dengan pasukan pembasmi iblis.
Awal pagi di akademi aku langsung menuju ke lapangan sekolah yang berbentuk lingkaran dan tentunya lapangannya berfungsi untuk sekedar latihan atau bahkan pertarungan antar murid dan turnamen.
Saat aku tiba di lapangan tak sedikit murid yang pergi ke tempat duduk hanya untuk menyaksikan pertarungan kecil yang di umumkan kemarin, disaat yang bersamaan, Ria menghampiri Viola yang baru saja duduk.
"Satu lawan tiga ya.. ku akhiri ini dengan cepat"
Mereka sudah tiba lebih awal di lapangan sebelum aku, itu menandakan jika semangat mereka sangat tinggi.
murid 1 "Yoo murid baru, apa kau sudah siap?"
murid 2 "Bersiaplah, kami bisa saja membunuhmu"
-
Yang jadi wasit disini adalah ketua pasukan pembasmi iblis, di karenakan ketua OMIK (Organisasi murid intra akademi) sedang sakit jadi mau tidak mau harus ada seseorang dengan ketelitian tinggi lain untuk menjadi wasit di pertarungan kecil ini.
Wasit "Baik semuanya persiapkan senjata kalian.."
Elgrid, sang ketua pasukan pembasmi iblis, dirumorkan kekuatannya bisa mengimbangi satu Neflem kuat, ia kurang pandai dalam serangan sihir jarak jauh, tetapi jika dibandingkan dengan kekuatan fisik dan ilmu bertarung jarak dekat, semua itu jadi tidak berguna baginya dan memilih untuk memfokuskan ke ilmu bertarung jarak dekat ketimbang sihir. hanya sesekali ia menggunakan sihir di pertarungan, tidak lain dan tidak lebih ia hanya bisa menggunakan sihir tingkat menengah yang di kombinasikan dengan senjata yang ia pakai.
-
"Enchant physical ability.."
Setelah wasit memberikan aba-aba aku langsung mengeluarkan satu pedang besi dari inventory ku dan melapisinya dengan sihir angin, tak lupa setelah itu aku menggunakan sihir penguatan fisik level menengah.
-
Sama halnya dengan Itsuki, ketiga murid yang jadi lawannya langsung mengeluarkan senjata andalan dan memperkuat fisik mereka.
"Orphim jaga-jaga, bisa saja kerjasama mereka sangat kompak"
Orphim "Baik!"
-
Pertarungan dibuka dengan murid pemanah yang melancarkan tiga serangan panah beruntun ke arah Itsuki dan serangan itu di lapisi dengan sihir angin, sedangkan dua murid lain berlari ke arahku dengan cepat untuk menyerang berbarengan dengan panah yang datang dari arah yang sama.
Satu murid menggunakan pedang dan perisai, sedangkan murid terakhir menggunakan tombak sebagai senjata utamanya.
Murid 1 "Rasakan!"
*Boom!! serangan panahnya berhasil dihindari, sedangkan dua orang yang menyerang secara langsung serangannya berhasil ditangkis dengan 2x pelindung energi tingkat menengah, dari dua pelindung yang Itsuki buat hanya pelindung bagian luar yang berhasil murid-murid itu tembus, itupun tak memerlukan kekuatan besar, hanya dengan skill tingkat satu mereka bisa menghancurkan satu pelindung energi tingkat menengah. dan dari sana juga mereka sadar, bahwa pelindung sihir itu rapuh terhadap serangan fisik, berbeda dengan pelindung energi bagian dalam yang kuat menahan serangan fisik, tetapi rapuh terhadap serangan magis.
"Giliran ku"
Itsuki mengepalkan tangan kirinya dan melapisinya dengan elemen angin lalu ia meninjau ke arah tengah-tengah dua musuhnya sampai tekanan angin yang ada di kepalan tangan Itsuki meledak mengakibatkan dua musuh yang ada di dekatnya terpental kebelakang
Elgrid "Hoo.. menarik sekali, Airi siapa anak itu?"
Airi, wakil ketua pasukan pembasmi iblis yang dikenal dengan kemampuannya yang sangat hebat dalam memata-matai sesuatu, seseorang atau bahkan suatu pertemuan tanpa ketahuan, job nya sendiri adalah assassin yang tentunya job itu sangat diperlukan di pasukan pembasmi iblis untuk mengumpulkan informasi sebelum bertindak.
Airi "Namanya Itsuki, ku dengar dia di kirim raja untuk melindungi tuan putri"
Elgrid "Jadi.. seberapa besar kekuatannya?"
Airi "Yang pasti sangat besar, aku merasakan energi sihir yang cukup besar darinya.."
Lanjut ke pertarungan, Itsuki terpaksa menggunakan gauntlet busur silang yang dimodifikasi oleh dirinya sendiri di tangan kirinya, busur silang khusus yang bisa menembakkan anak panah berbentuk sihir ataupun fisik untuk menyerang lawan yang menggunakan senjata jarak jauh.
Sambil bertahan dan menyerang 2 musuh yang mahir dalam pertarungan jarak dekat, Itsuki sesekali menembakkan anak panah elemen listrik ke arah si pemanah untuk melumpuhkannya beberapa saat, setelah berhasil mengenai targetnya, akhirnya Itsuki punya ruang untuk membalikan situasi dikarenakan support serangan jarak jauh mereka terkena efek lumpuh.
"Sekarang.. Dual Revelation!"
Itsuki mengambil satu pedang besi lagi dari inventory nya dan mengeluarkan skill Dual Revelation, yang dimana si pengguna dua pedang mengayunkan pedangnya di dua sisi (kiri dan kanan) dari depan ke belakang secara horizontal (mendatar) dengan elemen angin yang sangat kuat.
Alhasil dua musuh Itsuki terhempas ke sisi lapangan sampai menabrak tembok, setelah itu Itsuki mengambil gerakan cepat ke depan si pemanah dan menodongkan satu pedang ke kepala nya.
"Menyerah lah.."
Elgrid "Cukup sampai disitu, Pertarungan berakhir!"
-
Aku menang, sorak sorai para penonton yang puas melihat pertarungan memenuhi area lapangan,
Viola "He-hebat.. Kak Athea sebenarnya dia itu siapa??"
Ria "Hanya murid baru biasa untukmu, begitu.. kau akan tahu ketika sudah mengenalnya"
Pertarungan berakhir, dan dimenangkan oleh ku dan ku akui kerja sama mereka sangat baik dalam melakukan serangan, strategi seperti tadi bisa memojokkan satu lawan yang lebih kuat dari mereka, tetapi dalam ketahanan mereka payah.
Dengan ini mereka tidak akan membuat kerusuhan lagi di akademi, yaa setidaknya sampai aku pergi dari sini, mungkin akan terulang lagi.
Lanjut ke jam istirahat, aku sedang asyik makan di kantin akademi, dan disaat itu juga aku kedatangan tamu..
Airi "Gak suka selada?"
"..!? A.. Siapa kau??"
Tak terdeteksi, bagaimana bisa? saat ku melihat ke depan sudah ada seseorang yang duduk sambil memegang minuman.
"Panggil saja Airi, dari pasukan pembasmi iblis"
-
Satu hal lagi, Airi adalah gadis populer di akademi, ia bisa populer karena kemampuannya sendiri, tiba-tiba beberapa murid perempuan menyadari ada Airi di depanku, sontak dengan itu mereka menatap sambil sesekali berteriak kecil (kagum) pada Airi, ya seperti mengidolakan gitu lah.
Airi "Ah suara yang menyebalkan, langsung ke intinya saja aku ke sini untuk mengundang mu bergabung dengan pasukan kami"
"Maaf tapi, aku tidak bisa"
Setelah ku menolak undangannya, ekspresi nya berubah, tatapan serius dari Airi mengarah ke mataku.
Orphim "Tidak mungkin.."
"Ada apa?"
Orphim "Itsuki, ia bisa merasakan keberadaan ku dalam tubuhmu, jangan lengah sepertinya ia tipe sensor"
Airi "Hmm.. baiklah, itu saja yang ingin ku katakan padamu, semoga kau berubah pikiran"
Airi pun langsung pergi dari sini, dan meninggalkan gelas berisi minuman yang sebelumnya ia pegang,
Orphim "Lihat Itsuki, ada pesan di minuman itu"
Pesan tertulis di atas carian ya, isi pesan itu adalah "Temui aku di istana kerajaan bersama yang mulia raja malam ini"
-
Oke kita berpindah ke lokasi Lily, saat ini Lily dan party nya kurang lebih sudah mencapai level 48 yang dimana level segitu sudah masuk persyaratan ikut perang di garis depan, tapi mereka masih punya waktu sebelum kembali ke kerajaan, yaitu menunggu party lainnya mencapai level yang sama seperti mereka.
Elisa "Semuanya, mumpung kita lagi santai gimana kalau kita istirahat di bawah pohon itu?"
Satu pohon yang tumbuh ditengah luasnya padang rumput hijau, tempat itu sangat cocok jika dijadikan tempat untuk beristirahat.
teman lily 1 "Level kita sudah cukup untuk kembali ke kerajaan, apa setelah ini.."
Elisa "Enggak-enggak jangan dulu dong, kita masih punya banyak waktu untuk tetap diluar"
teman lily 2 "Elisa benar, kalo kita balik ke kerajaan mungkin kita bakal disuruh nunggu party lain sampai mereka berlevel sama seperti kita"
Elisa "Aku penasaran sekarang Rei sedang apa ya.."
Lily "Oh iya, Elisa.. kau dan Rei sangat dekat kan, bagaimana sekarang? kalian sudah jarang bertemu"
Elisa "Yah aku sangat merindukannya, dia selalu baik padaku, mungkin hubungan kami sekarang merenggang karena kesibukan sendiri-sendiri, aku jadi tak sabar bertemu lagi dengannya!"
teman lily 1 "Cie saa, berbunga-bunga nih"
temen lily 2 "Kami dukung hubungan kalian!"
Obrolan dipenuhi canda dan tawa, sampai mereka memutuskan untuk membantu party lain agar mempersingkat waktu dalam menaikkan level.
-
Sore ini, aku pulang ke penginapan bersama Ria, di perjalanan aku sempat bertanya kemahiran dan kekuatan yang Ria miliki, hasilnya cukup mengejutkan, Ria memiliki sihir elemental yang sangat langka langka, yaitu cahaya.
Dia bilang sihir cahaya miliknya bukan seperti sihir cahaya pada umumnya, melainkan sihir miliknya bisa membentuk suatu objek tertentu dengan cahaya yang dihasilkan oleh sihir tersebut, salah satu contoh nya adalah pedang yang rusak dan patah bisa ia isi bagian pedang yang tidak lengkap dengan sihir cahaya miliknya.
Sedangkan contoh lainnya adalah membuat sesuatu, ia bisa membuat tali dengan sihir cahaya yang berfungsi untuk mengikat musuh dan tak dapat di putuskan dengan senjata tajam apapun secara fisik.
Satu hal lagi, Ria hanya mengeluarkan sihir elemen cahaya nya disaat terdesak, dikarenakan sihir itu cukup menguras mana jadi penggunaannya dibatasi.
-
Airi "Lambat, ayo raja sedang ada di singgasana"
Di malam hari, aku pergi ke depan gerbang kastil kerajaan, dan di sana aku sudah ditunggu oleh Airi yang sedang bersandar di pilar.
Malam ini Airi memakai Outfit khusus miliknya sendiri sebagai pasukan pembasmi iblis, setiap anggota akan diberikan Outfit khusus jika sudah bergabung dengan pasukan tersebut dan mendapatkan gelar masing-masing.
Saat sudah sampai di hadapan raja, aku diberi perintah untuk menangkap para bangsawan korup bersama Airi, dilaporkan para bangsawan tersebut telah melakukan korupsi selama 3 tahun berturut-turut dan baru diketahui saat ini setelah beberapa warga yang berada dibawah naungan bangsawan tersebut mengajukan keluhan langsung ke pihak kerajaan, dikarenakan keluhan yang di ajukan ke para bangsawan tersebut tidak kunjung ditanggapi.
Singkat cerita, aku mempermudah operasi penangkapan para bangsawan tersebut secara diam-diam, ini malam hari jadi aku tinggal menggunakan tanaman herbal di inventory yang di dunia asal ku digunakan untuk membuat obat tidur, setelah itu ku ubah bentuknya menjadi obat berbentuk asap yang kemudian ku perkuat efeknya dengan sihir lain.
Tugasku disini hanya membuat para bangsawan itu tertidur seperti di bius, mereka tidak akan bangun sampai efek obatnya hilang dengan sendirinya. tak hanya itu, aku juga membantu membawa mereka ke ruangan khusus.
Airi "Sudah semua, aku terbantu loh Itsuki, berkat kau aku tidak perlu menggunakan cara kekerasan pada mereka"
"Hei tempat ini penuh sama alat-alat mengerikan, apa mereka akan dibunuh?"
Airi "Tentu saja tidak, mereka akan dapat hal yang lebih buruk dari hukuman mati, membunuh mereka hanya menyebabkan rasa sakit sementara"
Kemanusiaan? tidak, penghakiman atas apa yang diperbuat si pelaku kejahatan sangat kejam di dunia ini, tapi aku pikir lebih baik seperti ini daripada membiarkan oknum-oknum seperti mereka terus merajalela, tak ada yang bisa di sogok dengan harta, sekali tertangkap mereka akan jera, dan hal ini menurunkan kemungkinan ada bangsawan lain lagi yang bertindak korup.
esok harinya aku di rekomendasikan oleh raja untuk masuk ke pasukan pembasmi iblis sebagai hybrid attacker/penyerang magic dan physical sekaligus.
Jika aku bergabung, mungkin aku tidak akan bisa bebas berkeliaran di luar kerajaan tapi, aku dengar mereka yang bergabung akan mendapatkan akses bebas ke kerajaan lain dengan syarat mempunyai misi khusus.
Oleh karena itu, aku berencana untuk bernegosiasi dengan raja langsung, dan mengatakan semua tujuanku termasuk rencana mewujudkan perdamaian antara manusia dengan elf.
.
Raja "Hmm.. Jadi hanya untuk mencabut peraturan itu kau berada di bawah naungan ku selama ini?"
.
.
.... Bersambung