"Ada apa Lion?" tanya Papi begitu Lion selesai mengucapkan nama Liona dengan lantang.
"Ini beneran kan Om?" tanya Lion memastikan. Binar matanya penuh cahaya, ada kebahagiaan yang tidak bisa Lion ceritakan. Sungguh ucapan Papi barusan benar-benar menggetarkan hati Lion.
"Sebentar lagi Liona," batin Lion dalam hati.
Akhirnya penderita Liona akan segera berakhir. Semuanya mimpinya akan terwujud. Liona akan kembali ke pelukan pahlawannya.
Ruang berukuran 5×5 meter itu lenggang, denting jarum jam menjadi pengisi kekosongan malam ini.
Lion memandang Papi dengan tatapan penuh harap.
"Kamu pikir dari tadi Om bercanda!" jawab Papi ketus.
Seketika nyali Lion menciut, suara bariton milik Papi terdengar menakutkan. Padahal bagi Papi itu biasa saja.
"Gak gitu maksud Lion! Lion seneng kalau Om bener-bener mau berubah. Liona udah lama nunggu momen itu Om, Lion akan bantu asalkan Om janji," sahur Lion yakin.
