Keesokan paginya, Lion bangun lebih dulu. Dia memilih menikmati suasana pagi yang cerah dengan duduk manis di kursi rotan dekat kolam renang.
Semalam dia tidur paling akhir, menempati kamar yang dekat dengan kamar Liona.
Perasaan gelisah masih menyelimuti hatinya, pandangannya tertuju ke arah balkon kamar Liona yang sepi.
Sepertinya gadis itu memilih tidur kembali setelah melaksanakan shalat subuh, sama seperti dua temannya yang lain.
Tak disangka di pagi yang cerah ini, Papi juga telah bangun dari tidur.
Dengan wajah penuh keluh, Papi berjalan menghampiri Lion yang asik menatap balkon kamar anak gadisnya.
"Pagi Lion," ucap Papi mengagetkan Lion.
"Pagi om," sahut Lion canggung.
Setelah semalam ditinggalkan Papi keluar dari ruang kerjanya tanpa penjelasan membuat kecanggungan itu semakin menyeruak.
Ya, siapa pula yang mau ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan apalagi dari orang tua gadis yang dicinta.
"Kamu udah sarapan?" tanya Papi.