Sedangkan Aries masih terus memacu kudanya dengan kecepatan sempurna yang dimiliki kuda kesayangannya itu yang ayahnya hadiahnya beberapa bulan lalu. Dia menghentikan laju kudanya dengan mendadak. Matanya membulat melihat kekacauan di academi yang dia tuju tersebut. Banyak sekali mayat di halaman acadmei yang kuas, dengan gedung yang setengah hancur tersebut.
"Jadi, iblis itu telah menyerang tempat ini," gumam Aries mengepalkan tangannya, dia segera turun dari punggung kudanya. Kedua kakinya kemas melihat banyaknya datang berceceran dj berbagai tempat. Dia semakin gemetar hebat saat melihat orang yang tidak lain adalah keluarganya sendiri tewas dengan mengenaskan.
"Paman," lirih Aries berjongkok di depan mayat Declar, hatinya terasa perih melihat betapa mengenaskannya cara Declar mayi di tangan Raja Kegelapan. Dia melirik ke arah lain, melihat dua gadis yang menangis, dua gadis yang dia yakini adalah putri dari Carvandalle. Dia sangat bersyukur dua gadis itu selamat.