"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo!" ajak Celly yang melihat Rashad hahya duduk di sana, sedangkan dia masih berdiri, tidak ada yang bergerak sama semua dari mereka berdua.
"Tentu," ucap Rashad bangkit dari tempatnya duduk. Keduajya berjalan berdampingan menuju kedai yang disediakan di academi. Sesuai perkataan Celly, dia mengesankan makanan untuk Rashad dan dirinya. Mereka makan dengan tenang di sana berdua.
Hanya Rashad yang sesekali mencuri pandang pada Celly. Dia menyukai segala hal tentang Celly, baik siapa pun dia sebenarnya. Walaupun dia berharap Celly adalah reinkarnasi istrinya di masa lalu. Setiap kali dia melihat wajah Celly, selalu teringat wanita yang wafat karena dirinya yang tidak dapat melindungi istrinya itu.
"Kenapa kau melihatku seperti itu, tidak sopan tahu," ucap Celly menyadari dirinya yang sedari tadi diperhatikan oleh Rashad, bahkan membuatnya sedikit risih, namun ada rasa bahagia juga dalam hatinya.
