Seorang gadis berpakaian anggun beserta mengenakan mahkota itu melangkah masuk dengan tenang ke dalam gerbang acadmei. Kedua penjaga academi menyapa gadis tersebut, tampak mereka mengenalnya. Bahkan, bukan hanya terlihat mengenalnya, tapi kedua prajurit itu memanggil nama Livy, apakah dia benar Livy?
"Hai Livy! Selamat sore!" sapa seorang gadis yang sepertinya masih mengira gadis tersebut Livy.
Gadis berwajah seperti Livy itu tidak lain adalah jembatan Livy, yaitu Linelle. Wajahnya terkesan dingin, dan tatapannya tajam. Dia menarik lengan gadis yang baru saja menyapanya dengan sangat kasar membuat gadis itu meringis pelan.
"Aduh, kasar sekali. Sakit tahu," rengek gadis itu.
Namun, orang yang dia kira Livy itu hanya diam tidak meminta maaf atau berbicara ramah seperti biasanya, wajahnya sangat dingin sekali. Dia terkekeh pelan menyadari betapa dinginnya Livy saat ini.