Di lapangan Rashad menghampiri kelas 6 yang sudah berkumpul, guru pun sudah tiba di sana. Dia berlatih seperti biasanya. Hari ini berlatih menggunakan senjata dan boneka tempur. Rashad kali ini tidak menggunakan senjata, dia bertempur dnegan boneka tempur yang diciptakan untuk berlatih para murid.
Rashad benar-benar berbeda, matanya tajam, wajahnya sangat serius, dia tidak terlihat setengah biasanya saat tengah bertarung. Bahkan dia terlihat tengah meluapkan emosinya dengan menyerang boneka tempur tersebut dengan tenaganya yang besar. Sesekali dia mengeram dan meninju boneka tersebut hingga hancur. Dia terdiam dengan posisi lengan meninju boneka yang hancur, napasnya memburu, tatapnnya tajam.
Semua murid melihat ke arah Rashad. Pasalnya mereka merasa ngeri dengan apa yang mereka lihat. Bujan dengan kekuatan besar Rashad, melainkan karenanRashad sendiri seperti tengah marah sekali.