Rashad yang sudah pulih lebih cepat dari Livy itu menyibukkan dirinya dengan merawat Livy agar cepat sembuh. Bahkan dia terlihat sangat protektif dalam melindungi adiknya, tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi. Meski sekarang banyak murid yang menganggap Rashad itu menyeramkan, bahkan lebih parah lagi dari itu, dia mirip iblis.
"Tok, tok, tok."
Rashad mengetuk pintu yang sangat jarang di kunjungi oleh para murid.
"Guru Declar apa Anda di dalam? Aku ingin menanyakan sesuatu?" ucap Rashad dengan suaranya yang sedikit keras namun tetap mengutamakan kesopanan.
"Masuklah Pangeran!"
Jawaban yang tepat, yang Rashad inginkan. Dia segera membuka pintu ruangan tersebut. Saat pintu itu terbuka, Rashad langsung dapat melihat Guru Declar yang tengah duduk di temoat kerjanya. Pria tua itu berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Rashad dan mengajaknya duduk di sofa.
