Rina membawa Rio keluar dari ruangan tamu tersebut. Membiarkan para wali mereka membicarakan semua tentang tunangan yang akan dilaksanakan tersebut. Keduanya duduk di sudut taman yang terdapat kursi.
"Ada apa? Kau tampak serius?" tanya Rio yang merasa jika apa yang ingin dikatakan kekasihnya itu sesuatu uang serius. Wajahnya terlihat serius sekali, tidak ada ekspresi santai yang terlihat.
"Aku senang kau datang Rio. Aku ingin sekali mengatakan jika aku menantikan ini, aku merindukanmu. Tapi, Rio aku tidak tahu harus bahagia atau sebaliknya. Aku berada di tengah-tengah semua itu," ucap Rina memulai perkataannya dengan wajah sendu.
"Apa maksudmu Rina? Kau tidak akan membatalkan pertunangan kita bukan?" ucap Rio dengan wajah takut jika apa yang dia katakan barusan akan benar adanya. Rina menggelengkan kepalanya.