Rashad menarik napasnya dengan perlahan, dia memenjamkan matanya, merasakan suasana hening di kamarnya saat semua orang meninggalkannya sendirian.
Dia melangkahkan kakinya mendekati tempat duduk, dia membuka laci meja dan mengambil kertas beserta penanya. Dia mulai menggoreskan pena di sana, dia tidak ingin membuat sahabatnya menunggu lebih lama lagi. Itu akan membuat Randi semakin mencemaskannya.
Setelah selesai menulis, dia mulai menggulungnya dan mengikat gulungan kertas tersebut dengan pita merah yang selalu dia gunakan tersebut. Rashad juga sudah memanggil seekor merpati putih yang akhir-akhir ini dia gunakan untuk mengantarkan surat pada Randi.
Burung tersebut terbang tinggi, membawa sebuah hubungan kertas yang terikat di kakinya. Dia mengepakkan sayapnya, melayang di udara, terlihat sangat indah sekali. Cantik. Rashad tersenyum kecil, kemudian teringat kembali dnegan percakapannya dengan kakek.