Saat mentari bersinar terang sekali pagi itu, membuat Rana yang tengah tertidur pulas itu harus terbangun, karena terganggu oleh cahaya yang menyalaukan matanya. Dia menggeliat pelan, kemudian mengucapkan matanya sambil mengusap lebar.
"Aku rasa ini bukan kamarku," gumam Rashad sambil berusaha melihat dengan baik. Dia melihat kamar sekitarnya, kamar yang berbeda. Yang pasti bukan miliknya.
Dia mengingat satu hal yang membuatnya tertidur di kamar orang lain, yang tentunya adalah milik sahabatnya sendiri. Dia menoleh ke sudut lain, menemukan pemuda sekurangnya itu tengah tertidur dengan posisi tidak nyaman. Dia mengulas senyum kecil melihatnya, melangkahkan kakinya mendekati sahabatnya itu.
"Kau bekerja terlalu keras untukku kawan," ucap Rashad dengan lembut. Dia mengambil selimut, kemudian menyelimuti tubuh Randi yang tidur di kursi tersebut.