Malam itu pun, kedua anak remaja itu sibuk berjalan-jalan hingga suasana malam itu menjadi hening. Mereka mencari tempat yang cukup layak untuk menjadi tempat menginap malam ini.
"Bagaimana di teras sana!" ucap Randi menunjuk teras toko yang sudah tutup itu.
Terlihat lantainya cukup bersih untuk dapat mereka gunakan tidur. Ras menganggukkan kepalanya, menyetujui usulan Randi.
Keduanya pun segera mendekati toko tersebut, duduk di sana sambil menghela napas lelahnya. Akhirnya mereka dapat mengistirahatkan tubuhnya dari rasa lelah, melakukan perjalanan panjang, kemudian bekerja untuk mencari makan.
Randi lebih banyak mengeluh. Sedangkan Ras, dia duduk termenung, sambil membayangkan kembali mimpi yang beberapa hari lalu mendatanginya. Mimpi yang kata Nenek Lina adalah merupakan ingatannya sendiri. Dia kembali terdiam, belum paham sepenuhnya dengan semua hal yang telah terjadi padanya selama ini.
"Kau melamun," ucap Randi sambil menepuk pelan pundak Ras.